Al-Qaidah di Jazirah Arab (AQAP) menyerang satu stadion yang digunakan oleh anggota pemberontak Al Hautsi sebagai kamp pelatihan di Kota Al-Bayda
Al-Qaidah di Jazirah Arab (AQAP) menyerang satu stadion yang digunakan oleh anggota pemberontak Al Hautsi sebagai kamp pelatihan di Kota Al-Bayda, Ibu Kota Provinsi Al-Bayda,
Hidayatullah.com—Milisi Al-Qaidah hari Selasa (03/03/2015) melancarkan serangan terhadap kelompok pemberontak Syiah Hautsi (Al-Houthi) di Provinsi Al-Bayda di Yaman, sehingga menewaskan sedikitnya 27 anggota Al Hautsi dan melukai puluhan orang lagi.
Al-Qaidah di Jazirah Arab (AQAP) menyerang satu stadion yang digunakan oleh anggota pemberontak Al Hautsi sebagai kamp pelatihan di Kota Al-Bayda, Ibu Kota Provinsi Al-Bayda, menewaskan 10 petempur Al-Hautsi dan melukai puluhan orang lagi, kata satu sumber suku kepada Xinhua dikutip Antara.
Beberapa jam setelah serangan tersebut, AQAP melancarkan serangan bom bunuh diri terhadap satu pertemuan kelompok pemberontak Syiah Al Hautsi di satu sekolah di Kabupaten Azzahir di Provinsi Al-Bayda pada malam hari.
AQAP menewaskan sedikitnya delapan orang dan melukai 12 orang lagi, kata seorang pejabat keamanan.
Masih di Kabupaten Azzahir, satu bom pinggir jalan meledak saat kendaraan patroli pemberontak Al Hautsi melewati satu jalan raya di dekat sekolah tersebut, kata Xinhua.
Sebanyak sembilan anggota pemberontak Syiah Al Hautsi tewas dalam ledakan itu, kata sumber suku tersebut.
Dalam satu pernyataan daring, AQAP telah mengaku bertanggung jawab atas serangan itu.
Kelompok Syiah Al Hautsi telah menutup sekolah tersebut guna mencegah warga mendekati daerah itu dan memindahkan korban ke rumah sakit.
Situasi keamanan di Yaman dengan cepat memburuk setelah kelompok pemberontak Syiah mengambil alih ibu kota negeri tersebut, Sanaa, dengan kekerasan pada September. Lebih dari 400 orang tewas dalam satu pekan pertempuran.
Setelah menguasai Ibu Kota Yaman, kelompok pemberontak Syiah Al-Hautsi telah mengerahkan petempur ke wilayah timur dan selatan negeri itu, tempat AQAP aktif beroperasi.
Tindakan tersebut telah memicu bentrokan yang sering terjadi antara petempur Al-Hautsi dan anggota AQAP di Provinsi Al-Bayda, Marib, Ibb dan Hadhramauth, sehingga menewaskan puluhan orang dari kedua pihak.
Pada Selasa (03/03/2015) Presiden Yaman Abed-Rabbu Mansour Hadi meminta agar pembicaraan perujukan yang diperantarai PBB dipindahkan ke negara tetangganya, Arab Saudi, jika kesepakatan tidak dapat dicapai di lokasi perundingan saat ini di Yaman.
Pembicaraan itu, yang telah diselenggarakan di Sanaa –yang kini dikuasai Al-Hautsi, telah gagal sejak Hadi melarikan diri ke kota terbesar kedua di Yaman, Aden, pada Februari, setelah berpekan-pekan menghadapi tahanan rumah.
Presiden yang didukung Barat itu, yang mencabut surat pengunduran diri pada Januari –setelah melarikan diri dengan mengatakan surat itu telah dibuat di bawah tekanan, telah mengusulkan agar pembicaraan dilanjutkan di Aden atau di kota ketiga Yaman, Taez, yang juga berada di luar kendali pemberontak Syiah Al-Hautsi.*