-->

Cermin Karakteristik Pemimpin Takut Allah

Silahkan Bagikan Jika Bermanfaat
Advertisemen

Oleh : Dian Novita 
(Guru, Pemerhati politik)

Mediaoposisi.com-Ahad, 17 Februari 2019 malam, KPU menggelar debat putaran kedua, di panggung hotel sultan,Jakarta. Dalam pernyataan Capres no urut 01 menegaskan : "Kita ingin negara ini semakin baik dan saya akan pergunakan seluruh tenaga yang saya miliki, kewenangan yang saya miliki. Tidak ada yang saya takuti untuk kepentingan nasional, rakyat,  bangsa, dan negara. Tidak ada yang saya takuti kecuali Allah Subhanahu wata'ala untuk indonesia maju."

Itulah kata - kata yang Beliau tegaskan, Bahwa ia hanya takut kepada Allah semata. Namun, coba kita renungkan kebijakan - kebijakan yang telah Beliau lakukan selama ini, mari kita simak hal hal berikut :

 1. Melanggar aturan Allah.
Apabila aturan Allah tidak diterapkan dimuka bumi ini, maka yang terjadi hanyalah kehancuran. Sebagai seorang pemimpin sudah selayaknya ia menerapkan aturan Allah untuk mengatur dan mengurusi urusan umat. Karena begitulah yang dahulu dicontohkan oleh Rasulullah Shalallahu alaihi wassalam saat beliau berhasil mendirikan neraga islam di Madinah. Aturan yang diterapkan berlandaskan dari sang pencipta yaitu  Al - Qur'an dan As - Sunah, Bukan dari buatan manusia sendiri. Lihatlah, hal paling kecil seperti masuk kamar mandi saja, Diatur sedemikian rupa oleh islam. Apalagi menyangkut urusan umat yang begitu besar.

Jikalau manusia yang dibiarkan membuat aturan berdasarkan idenya sendiri, bukan dilandaskan Al - Qur'an da As - Sunah, maka yang terjadi hanyalah kerusakan dan kehancuran semata.  Karena yang pantas membuat peraturan dan perundang undangan hanyalah Allah sang pencipta alam semesta ini. Akal manusia terbatas dan serba kurang, maka ia tak layak membuat peraturan dan perundang undangan tersebut. Hanya Allahlah yang maha mengetahui segala sesuatu yang terbaik untuk umatNya.

Seperti kasus yang baru - baru ini terjadi, yaitu upaya mengesahkan RUU PKS. Padahal, Allah telah mengabarkan didalam suatu hadist, Rasulullah shalallahu alaihi wassalam bersabda :

"Apabila telah maraknya perzinahan dan praktek ribawi disuatu negeri, maka sungguh penduduk negeri tersebut telah menghalalkan diri mereka untuk diazab oleh Allah." (HR. Al-Hakim)

Allah juga telah memberitahukan, kunci keberkahan suatu negeri didalam Q.S. Al-A'raaf : 96

"Jikalau sekiranya penduduk negeri negeri beriman dan bertaqwa, pastilah kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi,tetapi mereka mendustakan(ayat ayat kami) itu, maka kami akan siksa mereka disebabkan perbuatannya."

Maka dari itu, hanya 1 kunci agar bangsa ini berkah, yaitu jikalau penduduknya beriman dan bertaqwa. Namun bagaimana cara mewujudkan agar penduduknya beriman dan bertaqwa jikalau aturan yang dibuat bukan berdasarkan islam, dan malah memisahkan agama dari kehidupan? Solusinya, maka negeri itu harus menerapkan aturan islam. Karena apabila tidak diterapkannya hukum islam hanya akan mengakibatkan umat mengalami kerusakan dan banyak melakukan kemaksiatan.

 2. Tidak berlaku adil dengan rakyatnya.
Takut bukan sekedar ucapan, namun kesesuaian dengan perbuatan. Di sistem hari ini, pemimpin tidak adil kepada rakyatnya, banyak rakyat miskin dan terlantar. Ciri khas di sistem hari ini adalah pemimpin yang hanya memperdulikan urusannya sendiri, namun tidak memperdulikan kondisi rakyatnya. Rakyat yang kaya semakin kaya, dan rakyat yang miskin semakin miskin.

Padahal, urusan rakyat merupakan tanggung jawab besar bagi seorang pemimpin.

Lihatlah, Bagaimana sosok seorang khalifah umar yang begitu takut jikalau ada rakyatnya yang menderita.

Kisah disuatu malam, khalifah Umar melakukan perjalanan untuk berkeliling kota melihat secara langsung kehidupan rakyatnya. Ketika khalifah sedang ronda, ia mendengar tangisan anak anak dari sebuah rumah kumuh. Dari jendela ia mendengar, sang ibu sedang berusaha menenangkan anaknya. Rupanya anaknya menagis karena kelaparan, sementara sang ibu tidak memiliki apapun untuk dimasak malam itu.

Sang ibupun berusaha menenangkan sang anak dengan berpura pura merebus sesuatu yang tak lain adalah batu, agar anaknya tenang dan berharap anaknya tertidur karena kelelahan menunggu. Sambil merebus batu tanpa mengetahui kehadiran khalifah Umar, sang ibu pun bergumam mengenai berapa enaknya hidup khalifah negeri ini dibanding hidupnya yang serba susah. Khalifah Umar yang  mendengar tidak dapat menahan tangisnya, ia pun pergi saat itu juga meninggalkan rumah itu.

Malam itu juga ia menuju ke gudang makanan yang ada di kota, dan mengambil sekarung bahan makanan untuk diberikan kepada keluarga yang sedang kelaparan itu. Bahkan ia sendiri yang memanggul karung makanan itu dan tidak mengizinkan seorang pegawainya yang menemaninya untuk membantunya. Ia sendiri pula yang memasak makanan itu, kemudian menemani keluarga itu makan, dan bahkan masih sempat pula menghibur sang anak hingga tertidur sebelum ia pamit untuk pulang. Sebelum pergi khalifah Umar berkata kepada wanita tersebut.

"Kamu besok datang dan temuilah khalifah Umar bin khattab ra, karena khalifah akan memberikan hakmu sebagai penerima santunan negara."

Esok harinya pergilah wanita tersebut ke tengah kota Madinah untuk menemui khalifah Umar bin khattab ra, dan tatkala wanita tersebut bertemu dengan khalifah Umar, betapa terkejutnya wanita tersebut, bahwa khalifah Umar adalah orang yang memanggulkan dan memasakkan gandum tadi malam.

Itulah sosok khalifah Umar, jangankan manusia, jikalau ada seekor keledai yang terperosok akibat jalan yang rusak, sangat beliau khawatirkan karena kelak akan dimintai pertangung jawaban dihadapan Allah.

Fakta membuktikan, khilafah islamiyah telah bekerja keras untuk menenuhi kebutuhan pokok rakyatnya. Termasuk juga dibidang pendidikan dan kesehatan, semuanya diakses secara gratis untuk rakyat.

Apakah yang terjadi  disistem hari ini seperti itu? Tentu sangat jauh berbeda dari apa yang dilakukan oleh seorang khalifah didalam islam. Yang mereka lakukan justru penindasan terhadap rakyat, bukan kesejahteraan untuk rakyat.

3. Mengkriminalisasi khilafah bagian dari ajaran islam. 
Sistem khilafah, Sistem yang berlandaskan Al - Qur'an dan As - Sunah sejatinya adalah bagian dari ajaran islam. Sistem kepemimpinan islam sudah ada sejak masa Rasululullah hijrah ke Madinah dan mendirikan negara Daulah disana.

Islam pernah berjaya selama 1.300 tahun lamanya dan berhasil menguasai 2/3 belahan dunia. Dan kejayaan islam berakhir di Turki Utsmani pada tangal 3 Maret 1924.

Selama aturan islam diterapkan terbukti pula sangat sedikit kasus kriminal dan kemaksiatan yang terjadi. Jauh sangat berbeda dengan hari ini yang tidak diterapkannya aturan islam, sehingga kemaksiatan merajalela dan kasus kriminal terjadi dimana mana. Kenapa bisa demikian? Karena dengan diterapkannya aturan islam, maka umat senantiasa terjaga dari pada perbuatan maksiat, dan umat senantiasa menjadi umat yang bertaqwa.

Mengkriminalisasi khilafah bagian dari pada ajaran islam, berarti kemaksiatan pada sang pencipta.

Dan Allah telah berjanji bahwa kekhilafahan akan kembali tegak sekali lagi.

Banyak hadist nabi shalallahu alaihi wassalam yang mengabarkan bahwa kekhilafahan islam seperti pada masa Khulafaur Rasyidin akan kembali tegak sekali lagi. Salah satunya adalah hadist yang mengambarkan bentuk dan tahapan kekuasaan yang akan terjadi sepeninggal beliau sampai hari kiamat secara urut, berikut sabda Beliau :

Periode kenabian akan segera berlangsung pada kalian dalam beberapa tahun, kemudian Allah mengangkatnya, setelah itu datang periode khilafah aala minhaj nubuwah ( kekhilafahan sesuai minhaj kenabian ), selama beberapa masa hingga Allah Ta'ala mengangkatnya. Kemudian datang periode mulkan aadhdan ( penguasa penguasa yang menggigit ) selama beberapa masa. Selanjutnya datang periode mulkan jabbriyyan ( penguasa penguasa yang memaksakan kehendak ) dalam beberapa masa hingga waktu yang ditentukan Allah Ta'ala. Setelah itu akan terulang kembali periode khilafah ala minhaj nubuwah. Kemudian Nabi Muhammad shalallahu alaihi wassalam diam. (HR. Ahmad, Shahih)

Itulah bukti bahwa tegaknya bisyarah khilafah kedua adalah janji Allah subhanahu wata'ala, maka sejauh apapun, dan sekuat apapun usaha manusia untuk menghalanginya maka tetap tidak akan mampu mengalahkan kuasa Allah.

4. Pembubaran ormas islam.
Pembubaran ormas islam yang jelas -jelas menyuarakan kebaikan, menyerukan agar umat menerapkan hukum Allah, terlebih lagi yang menyuarakan khilafah, mereka tuduh sebagai ujaran kebencian, ormas yang terlarang, ormas yang berbahaya, dan berbagai macam tuduhan  tuduhan negatif lainya. Padahal, seharusnya mereka berterima kasih kepada ormas ini. Kenapa? Karena dengan hal seperti itu maka umat akan senantiasa menjadi umat yang taat dan bertaqwa. Dan dengan hukum islam diterapkan disuatu negeri, maka tidak lain akan membawa keberkahan pada negeri tersebut.

Namun sangat disayangkan, pikiran mereka sudah teracuni dengan racun kapitalisme. Sehingga membutakan mereka untuk melihat kebaikan dari ormas ini. Mereka malah merasa takut dengan ide yang diemban oleh ormas ini, dan inilah tujuan yang dibuat oleh barat untuk menakut - nakuti umat islam dengan agamanya sendiri. Barat takut jikalau umat islam akan bangkit, maka dengan segala upaya mereka menumpulkan pemikiran umat islam hari ini. Maka dari itu mereka membubarkan ormas ini dengan ketidak adilan.

 5. Ucapan takut kepada Allah, bila sekedar untuk mencari suara
.Dibalik tidak merapkan hukum Allah, Tidak berlaku adil dengan rakyat, mengkriminalisasi khilafah ajaran islam, pembubaran ormas islam, Maka dengan tujuan untuk mencari nama baik dan mencari suara rakyat, mereka mencari simpati kepada rakyat dengan berbagi cara, membawa - bawa agama dengan dalih taat kepada Allah, takut kepada Allah. Mereka bertindak seperti itu hanya untuk menutupi keburukannya yang telah dilakukannya dimata rakyat. Maka bersiap siaplah menunggu perhitungan dari Allah.

Para sahabat seketika sepeninggalan nabi shalallahu alaihi wassalam, mereka sangat takut untuk menjadi seorang pemimpin menggantikan nabi. Karena tanggung jawab seorang pemimpin teramat besar kelak dihadapan Allah.

Tidak seperti dizaman sekarang ini, segala cara mereka lakukan demi meraih kekuasaan dan materi, tanpa memikirkan kelak semua akan dipertanggung jawabkan dihadapan Allah.

Disistem hari ini, semua sudah teramat rusak dari akarnya. Tak cukup hanya ganti pemimpin, namun juga sistemnya.

Jika sistem kapitalis sudah terbukti gagal mensejahterakan rakyat, maka sudah saatnya beralih ke sistem islam yang sudah terbukti bertahun tahun mensejahterakan rakyat.[MO/sr]



Silahkan Bagikan Jika Bermanfaat

Disclaimer: Gambar, artikel ataupun video yang ada di web ini terkadang berasal dari berbagai sumber media lain. Hak Cipta sepenuhnya dipegang oleh sumber tersebut. Jika ada masalah terkait hal ini, Anda dapat menghubungi kami disini.
Related Posts
Disqus Comments
close