Oleh: Ai Sri Heryani
Mediaoposisi.com-Akhir-akhir ini sedang viral diberitakan kasus prostitusi online yang melibatkan artis, ada dua orang yang ditetapkan jadi tersangka adalah mucikari yang berasal dari Jakarta Selatan, yang beinisial TN (28) dan ES (37). (Sumber: REPUBLIKA.CO.ID SURABAYA)
Sebenarnya dalam sistem demokrasi ini, kemaksiatan apa sih yang tidak bisa terjadi?
Sistem sekuler liberal adalah akar masalah pemicu utama kebebasan dalam segala hal yang menyebabkan kemaksiatan terjadi, sistem ini tidak akan serius menyelesaikan kemaksiatan termasuk juga masalah prostitusi online. Bahkan yang terjadi adalah makin subur dan berkembang dimana-mana selama masih ada yang menikmatinya meskipun memunculkan rusaknya moral secara massif.
Ramai dibicarakan diberbagai media artis VA dengan harga 80 juta, atas harga itu banyak yang berkomentar terkesan membully, mereka merasa penasaran dengan VA katanya bagaimana membangun dirinya sehingga orang-orang mau membayar tinggi diatas pasar reguler. Padahal seorang istri yang diberi uang bulanan 10 juta misalnya, sudah merangkap menjadi koki, tukang bersih-bersih, mengasuh anak dan lain-lain, disini mereka melihat diri wanita dari fisik dan materi tanpa mengaitkan solusi Islam.
Seharusnya umat berhenti berharap pada sistem demokrasi karena sistem ini banyak kepasadan yakni kemaksiatan dimana-mana dan bermacam ragam maksiat yang dijalani orang-orang sekuler salah satunya HAM yang dijadikan sandaran.
"Dan janganlah kamu mendekati zina; (zina) itu sungguh suatu perbuatan keji, dan suatu jalan yang buruk " (TQS al-Isra: 32)
Dalam Islam wanita dimuliakan, pengorbanan, ketaatan, kemuliaan, kasih sayang wanita menempatkan profesi ibu sebagai kemuliaan tertinggi. Islam memiliki solusi tuntas dalam menghilangkan kemaksiatan dengan penerapan sanksi yang tegas yaitu penerapan Islam secara kaffah.[MO/sr]