-->

Mbah Yai, Apakah Kanjeng Nabi Melakukannya ? Atas Dasar Apa Mbah Yai Mengucapkan Selamat Atas Perayaan Lahirnya Anak Tuhan ?

Silahkan Bagikan Jika Bermanfaat
Advertisemen

Oleh : Nasrudin Joha

Mediaoposisi.com-Benar kata ulama salaf, lalat menempel di kotoran lebih mulia ketimbang ulama berdiri didepan pintu penguasa. Maka layaklah, Jubb Al Huzn, tempat di kerak api neraka bagi ulama-ulama yang mendatangi penguasa zalim demi dunia.

Donasi Save Muslim Uighur

Semua sudah mafhum, Allah SWT Ahad. Tidak beranak dan tidak di peranakan. Allah SWT tempat berlindung, Allah SWT tempat bergantung. maka Kafirlah, siapa saja yang menyebut Isa AS sebagai putra Allah.

Lantas darimana logikanya menyamakan kelahiran Isa yang di proklamirkan sebagai putra Allah dengan kelahiran Nabi Muhammad SAW, seorang manusia yang diutus menjadi Nabi dan Rasul Allah SWT ? Darimana asalnya, menyamakan selebrasi kelahiran Tuhan dengan kelahiran baginda Nabi SAW ?

Ingat mbah Yai, konsep toleransi Islam itu cukup dengan ungkapan 'Bagimu Agammu, Bagiku Agamaku'. Tidak perlu meminta dianggap bagian dari mereka, dan menceburkan diri menjadi mereka. Tidak pula perlu memaksa mereka menjadi bagian dari kita, karena dalam Islam 'TIDAK ADA PAKSAAN UNTUK MASUK ISLAM'.

Biarkan mereka berpesta, tidak usah mengganggunya, itu cukup untuk menunjukan toleransi beragama. Sejak mbah Yai mendekati pintu penguasa, fatwa mbah Yai jadi ajaib. Dari Bugeg, Tuli, mata Lu, hingga memberi ucapan selamat atas praduga kelahiran Tuhan. Bukankah ini kekufuran yang nyata ?

Ingat mbah Yai, bukan hanya Anda tapi Anda juga menanggung dosa-dosa orang yang beramal mengikuti fatwa Anda. Bertakwalah ! Takutlah kepada Jubb Al Huzn yang neraka sendiri sampai istigfar 100-400 kali saking takutnya.

Mbah Yai masih ada kesempatan untuk bertaubat, tinggalkan kemaksiatan yang selama ini dipraktikkan. Dunia itu sementara Mbah, apalagi mbah Yai sudah udzur usianya. Mau mengaku muda, faktanya sudah tua renta mbah Yai.

Duh Gusti Allah, luar biasa besar ujian umat ini. Sampai level ulamanya sekalipun mau menukar ridlo dan surga yang Abadi, dengan seonggok tulang dunia yang tidak mengenyangkan.

Semoga umat tidak taklid buta, mengikuti amal hanya berdasarkan ketokohan. Musibah dan bencana telah merajalela karena kekufuran dan kesyirikan. Jangan Engkau tambah azab negeri ini dengan melemahnya ulama dihadapan penguasa zalim.

Kami telah dihinakan dengan dunia, maka jangan ambil keutamaan bagian kami untuk akherat. Segera angkat pemimpin zalim di negeri ini, kirimkan penguasa yang adil, yang taat, yang menerapkan seluruh syariat MU. Amien. [MO/ge]

Silahkan Bagikan Jika Bermanfaat

Disclaimer: Gambar, artikel ataupun video yang ada di web ini terkadang berasal dari berbagai sumber media lain. Hak Cipta sepenuhnya dipegang oleh sumber tersebut. Jika ada masalah terkait hal ini, Anda dapat menghubungi kami disini.
Related Posts
Disqus Comments
close