Oleh: Mira Susanti
(Aliansi Penulis Perempuan Untuk Generasi)
Mediaoposisi.com-Jakarta, Presiden Joko Widodo berjanji bakal membantu pembangunan Pondok Pesantren Darul Hikmah Pamulang, Tangerang Selatan. Hal ini disampaikan usai bertemu para kiai dan santri di pondok pesantren tersebut dalam kunjungan kerja kemarin, Minggu (4/11).
Komentar:
1.Masih segar dalam ingatan kita soal janji presiden tentang peluncuran mobil Esemka akhir Oktober lalu,dana bantuan untuk korban bencana,pengangkatan PNS bagi guru honorer,serta menolak aktivitas impor demi kepentingan rakyat.
Nah sekarang terbit lagi janji baru soal pembangunan pondok pesantren di Pamulang.Pertanyaannya akankah rasa kecewa itu akan terus terulang?. Tapi apa daya semua hanya isapan jempol belaka, alias "Tong Kosong Nyaring Bunyinya".
2. Demi politik pencitraan penguasa pun ikut melancar bius baru yaitu Politik PHP (Pemberi Harapan Palsu). Andai saja menjadi pemimpin itu cukup dengan kata janji tanpa action, Semua orang juga bisa berkuasa.
Tapi apakah cukup dengan janji semua persoalan bangsa akan teratasi tentu tidak. Justru rakyat saat ini mereka sudah semakin cerdas dalam melihat sisi penguasa saat ini. Apakah mereka layak untuk dijadikan teladan atau hanya sekedar politik PHP saja?.
Bukan membela kepentingan sekelompok orang saja, sebagaimana ia sibuk soal reputasi politik demi kursi jabatan. Namun ia abai pada kondisi rakyat yang ditimpa berbagai musibah dan bencana yang merintih kesakitan. Lalu mengobati dengan jurus sakti sekedar "Janji".
3.Maka jelas dalam sistem kapitalis sekuler demokrasi, tidak ada yang benar-benar nyata semua hanya dikemas dalam bentuk kata-kata manis yang membius rakyat tapi pada kenyataannya rakyat harus menelan Pil pahit demokrasi itu sendiri.
Rakyat yang sadar kalau mereka selama ini hanya dijadikan alat untuk meraup suara demi kepenting-an politik bagi penguasa. Mereka tidak akan mau masuk ke lubang yang sama.
Bahkan teriak lantang menyuarakan penolakan terhadap memilih pemimpin yang ingkar janji, pro asing ,pembela penista agama,anti islam dan juga anti kritik dsb.
4. Oleh sebab itu tidak ada pilihan lain bagi kita untuk menjadikan kepemimpinan negeri ini berdasarkan apa yang telah Allah tetapkan dan contohkan kepada Rasulnya. Islam telah menjadikan kedaulatan tertinggi berada ditangan syara.
sedangkan kepemimpin berada ditangan rakyat, sehingga ketika seseorang telah diangkat menjadi pemimpin untuk melaksanakan apa yang telah Allah perintahkan Maka ia akan bersungguh-sungguh penuh kesadaran dalam menjalankan setiap amanah yang ada di pundaknya.
dengan Keimanan dan ketakwaannya kepada Allah SWT. Bahwa ia akan di mintai segala pertanggungjawaban baik di dunia maupun akhirat. Jadi ia akan takut memberikan janji tanpa ada kepastian namun memberikan persembahan terbaik untuk umat sebagai bukti ketatan pada Allah SWT.[MO/ge]