Oleh: Dewi Ummu Maul
(Ibu Rumah Tangga)
Mediaoposisi.com-Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin investigasi foto siswa Madrasah Aliyah Negeri (MAN), Yang mengibarkan bendera bertuliskan Kalimat Tauhid.
Sebelumnya, pemilik akun @Karolina_bee11 mengunggah sebuah foto dalam foto tersebut terlihat sekelompok siswa yang berada di lapangan sekolah mereka mengibarkan bendera AR Rayah dan Al Liwa, ada juga siswa yang mengibarkan bendera Merah Putih dan bendera yang bertuliskan MAN 1 Sukabumi.
Dalam unggahan @Karolin_bee11 itu mengatakan khawatir apabila sekolah negeri di bawah kemenag terafiliasi Khilafah, Madrasah Aliyah Negeri (MAN) adalah lembaga Pendidikan Negeri di bawah kemenag, apabila anak didiknya begini dilingkungan sekolah, apa yang akan dilakukan kemenag kepada instansi sekolahnya. Semoga tak terafiliasi penegakan Khilafah, tulisnya. Unggahan foto itu langsung mendapat sorotan dari Wakil Ketua Komisi VIII DPR, Ace Hasan Syadzily, dan bermitra dengan Menteri Agama. Ace langsung mention Menag Lukman du cuitannya.
Pak Menag @Lukmansaifuddin mohon segera diklarifikasi tentang penggunaan atribut bendera ini yang kabarnya berada di MAN Sukabumi. Seharusnya Madrasah, apalagi yang dikelola @Kemenag_RI harus mengedepankan semangat NKRI daripada penggunaan bendera yang identik dengan organisasi yang terlarang," cuit Ace.
Bak gayung bersambut, cuitan Wakil Ketua Komisi VIII DPR, Ace Hasan langsung ditanggapi oleh Menteri Agama Lukman Hakim, lewat akun Twitter miliknya Menteri Agama menuturkan bahwa, Sejak semalam sudah ada tim khusus dari pusat datang ke lokasi untuk investigasi, Minggu (27/7/2019). Kami serius menangani kasus ini tegas Lukman Hakim.
Lucu, foto bendera Tauhid di investigasi dengan alasan yang sama yaitu dapat mengancam NKRI syarat dengan paham Khilafah juga identik dengan ormas terlarang.
Padahal sudah sering dijelaskan oleh umat muslim dan beberapa ulama yang ada di Indonesia terkait bendera yang bertuliskan kalimat Tauhid itu bukan milik dari salah satu ormas yang dicap terlarang oleh pemerintah.
Bendera Tauhid itu milik seluruh kaum muslim meski begitu tetap saja penguasa di negeri ini seakan tidak menghiraukan penjelasan para ulama itu dan terus memfitnah bahwa bendera Tauhid adalah simbol dari ormas terlarang bukan bendera umat muslim bahkan Menteri Agama sekalipun membenarkannya.
Seperti inilah sistem demokrasi sekuler (pemisahan agama dari kehidupan), melahirkan orang-orang yang rela menjual Agama demi kekuasaan mereka mau berkata bohong demi tahta dan jabatan. Dengan kekuasaan dan jabatan yang dimilikinya mereka berbicara tentang Agama namun yang dikatakannya mengandung unsur kebohongan dan menyesatkan.
Bahkan saat ini mereka menggunakan kekuasaannya untuk menginvestigasi bendera Tauhid yang jelas-jelas itu adalah benderanya umat muslim namun sikap serakah mereka seakan sudah menghilangkan rasa takut terhadap Azab Allah hingga mereka tidak ragu menginvestigasi Bendera Tauhid atau mengkriminalisasikan para pengibarnya.
Sikap Menteri Agama ini sungguh berbanding terbalik pada saat ia menghadiri acara Penghargaan LGBT, saat itu dia berkata bahwa pelaku LGBT harus di rangkul dan tak di jauhi, padahal jelas-jelas Agama Islam mengharamkan LGBT, Naudzubillah.
Mau jadi apa negeri ini?, ketika para penguasanya menerapkan aturan yang bertentangan dengan aturan Allah SWT, Negeri ini butuh Khilafah hanya khilafah yang mampu menyelamatkan umat dan para generasi penerus bangsa ini dari paham-paham sekuler dan dari aturan-aturan kufur.
Khilafah sudah terbukti melahirkan orang-orang yang memiliki standar berpikir cemerlang (Al Mustanir) dan melahirkan para Khalifah (Pemimpin) yang adil, amanah dan tidak membohongi atau membodohi rakyatnya.
Khilafah melahirkan pemimpin yang tau betapa besarnya beban tanggung jawab yang harus dia pikul maka dari itu dia tidak akan bersikap semena-mena terdapat rakyatnya atau membuat aturan yang bertentangan dengan aturan Allah sebab dia mengetahui semua itu akan dimintai pertanggung jawaban oleh Allah kelak di akhirat dan Azab Allah itu teramat pedih.
Wallaahu’alam Bi Shawwab. [MO/sg]