Oleh:Rahmatang
Mediaoposisi.com-Dalam terminologi Al-Quran, pemuda dikenal dengan nama "fata", sebuah istilah yang mempunyai arti dinamika kontinuitas, artinya seorang pemuda harus mempunyai dinamika hidup yang evolutif dan tidak terpaku oleh Marsisme kebiasaan lama yang tidak aktual lagi. (Pengantar Ulumul Quran, 2009)
Dalam Alquran disebutkkan sosok Al-Fata (pemuda) ideal yang mempunyai sikap teladan Ashabul Kahfi, Allah SWT berfirman:
"Kami ceritakan kepadamu (Muhammad) kisah mereka dengan sebenarnya. Sesungguhnya mereka adalah pemuda-pemuda yang beriman kepada Tuhan mereka, dan Kami tambahkan petunjuk kepada mereka; Dan Kami teguhkan hati mereka ketika mereka berdiri lalu mereka berkata, Tuhan kami adalah Tuhan langit dan bumi; Kami tidak menyeru Tuhan selain Dia. Sungguh, kalau kami berbuat demikian, tentu kami telah mengucapkan perkataan yang sangat jauh dari kebenaran." (QS. Al-Kahf 18: Ayat 13-14)
Pemuda Ashabul Kahfi dalam Alquran disebut "fityatun anim billah" (pemuda yang beriman kepada Allah), mereka adalah pemuda yang mempunyai keteguhan iman yang tinggi, terbukti saat pemuda Ashabul Kahfi dihadapkan dengan penguasa yang zholim. Pemuda Ashabul Kahfi lebih memilih untuk mengasingkan diri ke gua demi menjaga dan mempertahankan aqidahnya.
Sosok pemuda ideal kedua dalam Islam adalah Muhammad Al-Fatih, yang berprestasi dalam sejarah Islam. Dimana dalam diri Al-Fatih mempunyai karakter pemimpin sejak kecil, menghapal Alquran 30 juz sejak kecil, menjadi Khalifah Utsmani ketika berusia 19 tahun dan menaklukan Byzantium. Dan masih banyak pemuda ideal lainnya dalam Islam.
Bagaimana dengan pemuda masa kini?
Pemuda masa kini berbanding terbalik dengan dua sosok pemuda di atas. Bahkan Pemuda masa kini berlomba-lomba bermaksiat, terpapar krisis moral, suul adab, senang melakukakan kekerasan dan paham hedonisme menjalar di tubuh pemuda. Pemuda masa kini jati dirinya hilang, para pesohor yang seharusnya menjadi panutan pemuda, justru semakin mendorong pemuda ke dalam jurang kemaksiatan.
Wahai pemuda, menjadi pemuda ideal seperti sosok pemuda Ashabul Kahfi dan Muhammad Al-Fatih memang bukan perkara mudah, dibutuhkan tekad yang kuat dan proses yang panjang. Dan Salah satu kiat menjadi pemuda ideal dalam Islam yaitu pemuda harus menjadi garda terdepan menyongsong peradaban Islam, beramal ma'ruf nahi mungkar, menyuarakan kebenaran Islam kaffah di tengah umat dengan berbekal taat. Bahkan Allah SWT memberi kemuliaan kepada pemuda, sebagaimana dikatakan dalam hadist Rasulullah sallallaahu 'alaihi wa sallam bersabda:
“Ada tujuh golongan yang akan dinaungi oleh Allah di bawah naungan-Nya, pada hari yang tidak ada naungan kecuali naungan-Nya, yaitu: (salah satunya)... pemuda yang tumbuh dalam ibadah (ketaatan) kepada Allah ... ” (HR Bukhari)