Oleh: Novida Balqis Fitria Alfiani
Dilansir dari news.detik.com (2/1/2019), gempa bumi terjadi di Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat bermagnitudo 4,8. Gempa dirasakan di bagian Tuapejat yang berada di gugusan kepulauan. Berdasarkan informasi dari BMKG, Rabu (2/1/2019), Gempa terjadi pada pukul 03.24 WIB. Koordinat Gempa berada di 2.51 LS dan 99.66 BT.
Juga dilansir dari news.detik.com (2/1/2019), gempa bumi terjadi di Rote Ndao, NTT bermagnitudo 5,2 dan gempa tidak berpotensi tsunami. Berdasarkan informasi dari BMKG, gempa terjadi pada hari Selasa (1/1/2019), pukul 23.25 WIB. Koordinat gempa terletak pada 9.92 LS, dan 122.70 BT.
Berdasarkan dua kejadian di awal tahun ini, sungguh membuat kita bersedih. Bagaimana tidak, kejadian bencana alam terjadi secara berturut-turut. Setiap bulan sejak bencana di Lombok, negeri ini terus dilanda bencana. Disusul bencana alam di Palu, tsunami di Lampung dan Banten yang menewaskan banyak jiwa.
Tidakkah kita berpikir, mengapa bencana alam ini terus terjadi? Bukankah kita merasa aneh, jika bencana terjadi secara terus menerus di negeri ini? Jika kita mau berpikir, bencana alam seharusnya jarang terjadi. Atau hanya sesekali. Namun, kali ini bencana alam terus-menerus terjadi di negeri ini. Apa yang terjadi di negeri ini? Mengapa bencana alam terus menerus terjadi dalam siklus yang tidak wajar?
Bencana alam tidak hanya terjadi karena fenomena alam belaka. Bencana alam terjadi karena kehendak Allah sebab ulah manusia sendiri. Bukankah kita lihat banyak kemaksiatan di negeri ini? Bukankah kita lihat semakin kejamnya penguasa kepada rakyatnya sendiri di negeri ini? Itulah diantara sebab datangnya bencana yang dapat kita analisa.
Solusi pertama adalah segeralah bertaubat dan memperbaiki diri bagi yang jatuh dalam kubang kemaksiatan. Segeralah kembali kepada Allah SWT Sang Maha Pencipta alam semesta. Kondisikan lingkungan masyarakat menjadi lingkungan yang baik, taat, dan jauh dari kemaksiatan.
Solusi kedua adalah pemerintah hendaknya segera mensejahterakan rakyat. Tidak hanya janji dan omong kosong. Akan tetapi dilaksanakan dalam perbuatan dan tindakan dalam mensejahterakan rakyat. Tidak memeras rakyat dengan harga kebutuhan pokok yang tinggi, pendidikan yang mahal, kesehatan yang mahal, tidak memakai ekonomi riba, dan tidak memeras rakyat dengan pajak-pajak yang mencekik. Juga tidak kerjasama dan menjual aset dengan asing dan swasta.
Karena kewajiban penguasa dan pemerintahlah melayani dan mensejahterakan rakyat. Pemerintah bukan hanya sebagai regulator, akan tetapi sebagai pelayan yang memenuhi seluruh kebutuhan masyarakat. Tidak mencekik rakyat dalam berbagai hal, seperti saat ini. Saat ini rakyat terpuruk dalam segala hal, terutama ekonomi dan keuangan. Sehingga banyak dari masyarakat terpaksa bekerja dengan pekerjaan yang haram dan jatuh dalam kemaksiatan. Sebab pemerintah yang kurang bertanggungjawab dalam mensejahterakan masyarakat.
Selain itu, kebijakan pemerintah yang seakan mengajak rakyat untuk bermaksiat dan dosa melalui undang-undang yang dibuatnya. Kebijakan membolehkan ekonomi riba (bunga), membolehkan meminum miras dengan ketentuannya, dan berbagai hal lain yang mengundang kemaksiatan. Hal itulah yang mengundang murka Allah SWT pada negeri ini.
Berbeda ketika sistem Islam diterapkan. Penguasa bertugas untuk melayani masyarakat tidak hanya sebagai regulator. Pengelolaan sumber daya alam yang tepat, membuat masyarakat sejahtera. Karena tidak diberikan kepada asing maupun swasta. Sehingga masyarakat menjadi sejahtera dalam hal ekonomi. Yang merambat pada seluruh bidang.
Dari pendidikan, kesehatan, pengetahuan, teknologi, semua dijamin negara kesejahteraannya. Pelayanan kesehatan, pendidikan, tidak mengeluarkan biaya sepeserpun dengan kualitas terbaik dari negara. Bahkan ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang pesat dalam sistem Islam, karena pendidikan dengan kualitas terbaik dan tidak mengeluarkan biaya sama sekali. Sehingga sistem Islam mensejahterakan rakyat dari berbagai bidang.
Maka saatnya kita bermuhasabah, agar kita terhindar dari murka Allah. Segera terapkan syariat Islam, dan campakkan sistem demokrasi yang tidak menjamin kesejahteraan rakyat. Segera terapkan syariat Islam sebagai solusi bagi umat manusia. Insya Allah negeri ini terhindar dari bencana alam dan terhindar dari mruka Allah SWT.[MO/sr]