[Masih Seputar Sequel Lanjutan Sinetron Freeport]
Oleh : Nasrudin Joha
Mediaoposisi.com-Hehe, ada orang gila, dia bilang gini kira-kira "Pak Bos, saya sudah waras. Kemarin, ada yang mau tenggelam di kolam kemudian saya tolong", ungkap orang gila.
Dokter yang merawat, kemudian bertanya : "lantas Kemana orang yang kau tolong ?"
Orang gila tadi menjawab : "itu saya gantung. Soalnya basah, biar cepat kering yang digantung " tukas si gila.
Dokter : " dasar orang gila".
Donasi Save Muslim Uighur
Epilog diatas cukup untuk menjadi pengantar gegap gempita perayaan frerport yang dianggap Selebrasi kemerdekaan karena telah berhasil mengambil apa yang selama ini dirampok penjajah. Selain kisah Pak haji yang punya rumah kontrakan dan kisah pemilik kadang dan sumur yang ada didalamnya.
Proklamasi Freport, yang konon dengan bahasa : dalam tempo jang sesingkat singkatnya.
Padahal ? Coba baca raut muka bos Freport yang tertangkap kamera. Terlihat sekali Dia bahagia dan bangga, sekaligus tertawa melihat Kedunguan bangsa ini. Sudah jelas dijajah, eh malah setor upeti.
Pertama,bbos Freport bahagia bisa nambang lebih lama lagi. Tidak khawatir diusir pada 2021, seiring habisnya masa kontrak. Bagi Freport, kesadaran rakyat yang didukung penguasa itu ancaman besar bagi eksistensi Freport. Freport bahagia, bahkan tertawa terkekeh karena penguasa negeri ini masih bermental inlander.
Kedua, Freport semakin riang karena dapat 'Fresh Money' dari mitos 'divestasi saham'. Kenapa ? Ya, yang berkuasa tetap bukan NKRI, kepemilikan berdasarkan saham apalagi sumber duit berasal dari utang riba, setiap saat bisa digoreng dan diambil alih.
Ketiga,brezim ini justru menjadi tameng freeport dari kemarahan rakyat. Klo sewa pengamanan swasta, mahal biayanya. Dengan andil saham, NKRI akan jadi satpam resmi Freport karena berpraduga punya andil kepemilikan. Padahal, hanya 'nomine' saja.
Jadi, meminjam istilah RG, ini proklamasi kedunguan namanya. Dimana hebatnya ? Mewariskan utang triliunan rupiah kepada anak bangsa hanya untuk gagah-gagahan 'divestasi' padahal bisa mengambilnya tanpa kompensasi.
Yang lebih jahat, dan ini disadari Freport, Freport juga Ga rugi Klo cuma keluarkan recehan, biaya fee untuk para pejabat dan politisi menggolkan proklamasi kedunguan ini. Klo dulu ada century, ada BLBI, sekarang Freport yang diajadikan sarana ngalap berkah pada penjajah, untuk cari recehan dengan menggadaikan masa depan bangsa.
Jadi bagi mereka para penjarah kekuasaan, frerport ini memang deklarasi kemerdekaan. Merdeka bisa menggarong uang rakyat meminjam kantong Freport. Dasar pengkhianat !
Sabar Joha, sabar. Kekuasaan semua ada akhirnya. Ga usah marah, terus saja menulis. Suatu saat, tumbang juga kekuasaan tiran ini. [MO/ge]