Oleh:Yeyen
Mediaoposisi.com- Viral, gara-gara komika stand up comedy yang masih muda yaitu Coki Pardede dan Tretan Muslim, mereka mengatakan dalam materi yang ditulisnya bahwa barang haram ketika dicampur dengan yang halal maka hukum asalnya akan berubah menjadi halal ujar ke 2 komika tersebut contohnya saja ketika sari kurma dimasak dengan daging babi, atau air zam zam dicampur daging babi maka cacing pita nya jadi mualaf.
Disadari atau tidak, hal Ini menunjukan bahwa para pemuda kita sedang dilanda krisis aqidah, yang mana seharusnya para pemuda itu penerus perjuangan islam kini menjadi pribadi - pribadi yang jauh dari agamanya sendiri dan lebih memilih penilaian penonton dari pada penilaian dari Allah swt.
Sungguh membuat telinga terbakar, gimana tidak?
Islam kini menjadi bahan olok- olokan yang seolah tidak ada harga dirinya dimata umat, sehingga mereka dengan lancangnya melecehkan agamanya sendiri , demi meraih teriakan penonton atau demi ketenaran duniawi tanpa sadar bahwa perbuatannya itu akan dimintai pertanggung jawabannya di akhirat kelak.
Hanya dalam sistem demokrasilah hal ini terus terjadi, karena mereka para tuan tuan/ antek mereka mencoba merusak para generasi pemuda menjadi generasi yang jauh dari islam, bahkan para generasi penerus ini terus digenjot menjadi ragu dengan aqidah mereka.
Sebagai contoh mereka para pembenci islam sengaja masuk dari berbagai lini, termasuk dalam dunia yang disukai kaum muda mudi, Apalagi kalu bukan stand up comedy. Disinilah mereka mulai berperan dan mengerahkan kepada para mentornya untuk melaksanakan arahan dari para pembenci islam dengan cara memperolok - olok islam seolah bisa sebagai bahan candaan, dan lebih parahnya lagi hal ini dianggap lumrah karena dianggap hal yang biasa saja.
Padahal sejatinya ditangan kaum muda mudilah pintu kebangkitan diharapkan . Karena selain dalam fisik masih kuat, juga dari segi pemikiran akan lebih bisa melejit dengan segala potensinya.
Disinilah lahan para pembenci islam dalam menancapkan hegemoninya untuk merubah pragmen negatif dalam benak benak kaum muda mudi , supaya mereka jauh dari agamanya sendiri dan mereka berhasil mensekulerisasikan para generasi penerus ini, menjadi generasi yang sibuk dengan mengejar duniawi dan melupakan hari akhirat.
Bagaimana islam memandang?
Islam memandang bahwa, setiap acara televisi yang mengandung tidak berpaidah maka khalifah sebagai pemimpin tidak akan menayangkan sesuatu yang pada akhirnya akan membuat kaum muslimin menjadi terlena dengan kehidupan dunia yang fana ini , islam tidak melarang seseorang melakukan candaan tapi jangan sampai candaannya itu melanggar hukum syara dan tidak boleh dusta.
Apalagi dengan berbau melecehkan islam dan simbol simbolnya dibakar . Maka khalifah sebagai kepala negara, tidak segan- segan memberikan sanksi keras terhadap para pelakunya yaitu , dengan dihukum mati supaya kehormatan islam tidak lagi menjadi bahan olok- olokan bagi sebagian orang yang membenci islam.
Maka dengan sanksi yang tegas dari penguasa, akan sedikit pula kemaksiatan yang terjadi, dan akan tentramlah kehidupan kaum muslimin dibawah naungan islam, tentu saja semua itu tidak bisa berjalan semudah yang dibayangkan, akan tetapi butuh proses untuk mewujudkan agar islam menjadi petunjuk hidup yaitu dengan mendakwahkan apa - apa yang diperintahkan Allah kepada setiap kaum muslimin , supaya mereka bangkit , dan mau hijrah kepada ampunan Allah. Hari ini membuktikan kalau Rezim saat ini tidak tegas dalam menindak lanjuti kasus kemaksiatan pelecehan terhadap Islam. [MO/sr]