Mediaoposisi.com- Memperingati hari pahlawan tentu bukan dengan pencitraan. sayangnya para penguasa negeri ini tidak lagi benar meneladani para Pahlawan. Justru mereka membuat kebijakan yang dzalim dan menyengsarakan rakyat. Apalagi di era pemerintahan Rezim Jokowi justru kerap membuat kebijakan yang menyudutkan umat islam.
Dari mulai melindungi penista agama, sampai melakukan kriminalisasi ulama serta juga mencabut badan hukum ormas islam. Tindakan itu merupakan tindakan yang dzalim karena pasti tidak sesuai dengan sikap seorang pahlawan.
Apakah menjual aset negara adalah seorang pahlawan?
Apakah menumpuk hutang itu sikap seorang Pahlawan yang wajib diapresiasi?
Lalu siapakah Pahlawan itu ?
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Pahlawan berarti orang yang menonjol karena keberanian dan pengorbanannya dalam membela kebenaran; pejuang yangg gagah berani;
Dari definisi di atas, ada 3 ciri khas seorang Pahlawan :
Berani
Rela berkorban
Membela kebenaran
Seorang pahlawan tidaklah membutuhkan bayaran, penghargaan, ataupun sanjungan dari khalayak. Seorang pahlawan hanya bercita-cita akan tegaknya kebenaran dan keadilan. Pahlawan akan merasa risih apabila sebuah kebenaran mulai terusik dan mulai dirusak. Pahlawan tidak akan membiarkan kejahatan, kedengkian, kekejaman, dan ketidakadilan bercokol di dunia ini. Mereka akan sekuat tenaga tanpa kenal takut berjuang agar kebenaran tetap tegak berdiri walaupun harus berkorban harta bahkan nyawa.
Lalu bila kau melihat penguasa saat ini apakah kamu berpikir mereka akan jadi pahlawan ataukan seorang yang hanya gemar berpose di depan kamera agar terlihat baik padahal kebijakanya sungguh membuat rakyat sulit dan sengsasa? silahkan di jawab sendiri. Yang pasti Pahlawan bukan mereka yang suka dengan pencitraan