-->

Bangun pagi, harga BBM naik lagi.

Silahkan Bagikan Jika Bermanfaat
Advertisemen

Oleh: Nia Nurhayati
(Mahasiswa UMJ)

Mediaoposisi.com-Sepekan ini, sejak tanggal 24 maret 2018 tepatnya pukul 00.00, harga bbm jenis pertalit kembali naik. Seperti kita ketahui bersama harga bbm pada tahun ini sudah mengalami 2 kali peningkatan. Hal ini menjadi keterkejutan rakyat ketika bangun di pagi hari.

Apalagi, kenaikannya seperti angin menenangkan pada malam hari ini, tanpa pemberitahuan tiba-tiba berubah menjadi topan, walaupun kenaikannya kecil ( Rp. 200) akan tetapi hal ini tidak sekecil ketika kita membeli permen, jika permen cukup dibeli satu untuk dimakan berdua, itu sah-sah saja.

Akan tetapi lain dengan yang satu ini, karena rakyat tidak membeli hanya 1 liter untuk memenuhi tangki motornya, apalagi jika kendaraannya diperuntukan untuk bekerja, bolak-balik mengangkut barang, jelas hal ini memberatkan. Walupun ada bbm bersubsidi yang diperuntukan pemerintah untuk rakyat bawah, kenyataanya sulit dicari disetiap pom bensin.

Kelangkaan bbm jenis premium ini, mengakibatkan rakyat beralih secara terpaksa ke jenis pertalit, yang akhir-akhir ini sedang eksis menjadi perbincangan. Bbm yang sekarang menjadi bahan baku rakyat kenaikannya senantiasa memicu kenaikan bahan pokok lainnya apalagi transportasi... Maka banyaklah abang-abang angkot yang menaikan harga.

Bahan pokok seharusnya diperhatiak penguasa, karena itu semua menjadi kebutuhan rakyatnya, dan setiap kebutuhan rakyat wajib dipenuhi oleh pemimpinnya.

Ketidak tahuan penguasa akan naiknya harga bbm ini menunjukan sikap kepeduliannya terhadap rakyat, sehingga semua dibebankan pada rakyat, padahal pendapatan negara sendiri dari rakyat (pajak), seharusnya penguasa mengambil kebijakan atas naiknya harga bbm apalagi dampak yang akan disebarkannya, terkait dampak ini sebetulnya jelas sekali kita lihat pada momen adanya kenaikan bbm pasti berdampak pada naiknya harga pangan. 

Walaupun naikya harga bbm dipengaruhi oleh naiknya harga minyak dunia dan merosotnya nilai mata uang, akan tetapi itu bukanlah alasan. Karena penguasa bisa memperdiksi hal itu sebelumnya, degan banyaknya pengalanan kenaikan harga minyak dunia, yang memang akan berdampak pada halanya harga bbm.

Sejatinya kedzalim ini akan terus ada, jika penguasnya sendiri tidak peka terhadap rakyat, tidak mau tau keadaannya, tidak percaya pada rakyat, maka kebijakan yang diambilpun akan jauh dari upaya mengurusi rakyat. Padahal ketika penguasa tidak percaya rakyatnya maka rakyatpun tidak akan percaya padanya.

Ketika rakyat tidak sejalan dengan penguasanya maka yang ada hanyalah kebencian dalam diri rakyat dan penguasa. Islam sendiri menjelaskan bahwa penguasa adalah seorang yang mengurusi urusan umatnya, sebagaimana yang dicontohkan Rasulullah dan para sahabat dulu. Mereka selalu menjadi pelindungnya dan mencukupi kebutuhannya. Sehingga lahirlah rasa cinta mereka terhadao penguasanya, maka benarlah hadis Rasulullah SAW:

" sebaik-baiknya pemimpin kalian adalah para pemimpin yang kalian cintai dan merekapun mencintai kalian. Kalian mendoakan mereka dan merekapun mendoakan kalian. Adapun seburuk-buruknya pemimpin adalah para pemimpin yang kalian benci dan merekapun membenci kalian. Kalian melaknat mereka dan merkapun melaknat kalian" (HR. Muslim, at-Turmudzi, dan ad-Darimi).

Oleh karenanya tidak akan terjadi keberkahan dalam negeri sebagiman firman Allah SWT dalam al-qur'an QS. Al-Anbiya: 107. Jika meraka mengurusi rakyat tidak dengan menggunakan perintah Allah dan aturannya. [MO/sr]






Silahkan Bagikan Jika Bermanfaat

Disclaimer: Gambar, artikel ataupun video yang ada di web ini terkadang berasal dari berbagai sumber media lain. Hak Cipta sepenuhnya dipegang oleh sumber tersebut. Jika ada masalah terkait hal ini, Anda dapat menghubungi kami disini.
Related Posts
Disqus Comments
close