-->

Menjaga Kalimat Tauhid.

Silahkan Bagikan Jika Bermanfaat
Advertisemen



Oleh : Tari Ummu Hamzah


Mediaoposisi.com-perayaan Hari Santri Nasional di Lapangan Alun-Alun Kecamatan Limbangan, Kabupaten Garut pada Senin (22/10), harus diwarnai dengan aksi anarkis pembakaran bendera tauhid. (Republika.com).

Sontak ini membuat geram muslim di negeri ini. Bagaimana tidak, aksi yang dilakukan oleh para anggota GP Ansor, telah membangkitkan amarah sebagian besar kaum muslimin di negeri ini. Lalu apa pendapat dari pihak GP Ansor sendiri? Ketua Umum Gerakan Pemuda (GP) Ansor Nahdlatul Ulama (NU) Yaqut Cholil Qoumas berpendapat bahwa, bahwa pembakaran itu ditujukan untuk menjaga kalimat tauhid itu sendiri (CNN.com)

Ini logika yang sangat keliru. Penjagaan kalimat tauhid bukan dengan cara dibakar. Penjagaan kalimat tauhid adalah dengan melaksanakan seluruh perintah Allah dan larangannya , sebab itu adalah sebuah konsekuensi dari kalimat tauhid. Konsekuensi yang akan mendatangkan pahala bagi pengembannya.

Aksi pembakaran ini malah mendapat dukungan dari Menkopolhukam, dalam konferensi persnya di kantor Menko Polhukam pada tanggal 23 Oktober 2018, menyatakan bahwa aksi pembakaran tersebut akibat dari penggunakan kalimat tauhid dalam bendera HTI yang sudah dibubarkan oleh pemerintah. (Breaking news TV One 23/10/18)

Ini pernyataan yang lebih aneh lagi. Bagaimana mungkin bahwa Bendera Tauhid milik segelintir kelompok, jika nyatanya kalimat tauhid itu sendiri adalah milik Rasulullah, yang itu artinya juga milik seluruh kaum muslimin. “Panji Rasulullah sallallahu alaihi wasallam berwarna hitam, berbentuk segi empat dan terbuat dari kain wol.” (HR Tirmizi).

Jikalau ingin menjaga kalimat tauhid itu sendiri, bukan dengan membakarnya, tapi dengan cara saling
bahu membahu untuk menegakkan kalimat Allah di bumi Pertiwi. Dengan melaksanakan perintah Allah dan larangannya. Serta menjaga ukhuwah islamiah. Cinta terhadap negri tak harus diwujudkan dengan nyanyian dan simbol-simbol, tapi harus diwujudkan dengan penerapan syariat Allah sebagai konsekuensi dari penjagaan kalimat tauhid itu sendiri.

Penjagaan Ini jelas tidak akan terwujud jika yang melakukan upaya penerapan Islam, dilakukan oleh segelintir kelompok saja, sebab penjagaan kalimat tauhid sama dengan penjagaan aqidah kaum muslimin. Maka dari itu peran negara sangat penting dalam penjagaan aqidah kaum muslimin. Wallahu a'lam bishowab.[MO/dr]


Silahkan Bagikan Jika Bermanfaat

Disclaimer: Gambar, artikel ataupun video yang ada di web ini terkadang berasal dari berbagai sumber media lain. Hak Cipta sepenuhnya dipegang oleh sumber tersebut. Jika ada masalah terkait hal ini, Anda dapat menghubungi kami disini.
Related Posts
Disqus Comments
close