Wanita ini Merasa Ditipu Presiden Jokowi, hingga Uang Rp. 4,9 Milyar Ludes Tanpa Hasil
Opini Bangsa - Akhirnya satu persatu pendukung Presiden Joko Widodo alias Jokowi. Mereka mulai mulai merasa gerah dengan tindakan dan kebijakan Jokowi yang ternyata cuma retorika di atas panggung tanpa ada satupun yang dianggap terbukti, bahkan kebijakan-kebijakan itu dianggpa semakin menyesangkarakan rakyat.
Sebut saja kenaikan listrik yang dibungkus dengan kalimat pencabutan subsidi, belum lagi serbuan tenaga kerja dari China yang tidak ada tindakan apapun untuk pekerja warga Indonesia yang akhirnya harus jadi penonton di negeri sendiri. Dan masih banyak lagi lainnya termasuk dengan jumlah utang luar negeri yang semakin membengkak.
Salah satunya adalah pemilik akun bernama @Umar_Hasibuan yang dengan gentlemen mengakui telah salah memilih dan menjadi pendukung Jokowi dalam pilpres lalu, bahkan Umar mengaku bertobat.
Lalu ada lagi seorang wanita yang akhirnya mengeluarkan kekesalannya dengan memposting sebuah kisah bagaimana dirinya memberikan dukungan kepada Jokowi akibat terlena dengan janji Jokowi yang katanya akan memberikan kesempatan kepada rakyat kecil untuk dibuatkan sebuah Koperasi Rakyat Kecil, namun janji tinggal janji, Jokowi malah sibuk mencalonkan diri menjadi Presiden, dan ketika berhasil, janji tersebut tinggal menjadi cerita luka yang semakin menganga.
Wanita yang mengaku bernama Nelly Rosa Juliana Siringoringo, akhirnya meminta Jokowi untuk mundur dari kursi presiden karena dianggapnya tidak layak menjadi pemimpin. Berikut kisah yang ditulis laku diposting ke sosial media.
Jakarta, 23 Juni 2017
Kepada Yang Terhormat : Bapak Presiden Jokowi.
Bapak Jokowi yang saya hormati, Saya, Nelly Rosa Juliana Ringo, istri dari Yudi Syamhudi Suyuti, mudah-mudahan Bapak masih ingat dengan kami berdua, saya sih yakin Bapak tidak mungkin dapat melupakan kami berdua, karena dulu kan kami sangat dekat dengan Bapak. Mudah-mudahan Bapak tidak melupakan kami berdua yang sudah bersusah payah bekerja dengan sungguh-sungguh dalam memenangkan Bapak pada pemilihan Gubernur DKI pada tahun 2012 yang lalu, kami bekerja siang dan malam untuk kemenangan Bapak dengan tidak mengenal lelah memberikan seluruh kemampuan yang ada pada kami, baik tenaga, pikiran dan juga materi yang kami keluarkan yang tidak kecil menurut ukuran kami.
Pak Jokowi, seperti yang Bapak ketahui kami tidak pernah berharap apapun dari Bapak, kecuali apa yang Bapak janjikan kepada kami, bahwa apabila Bapak menang dalam pemilihan Gubernur DKI, Bapak berjanji kepada kami bahwa Bapak akan membuatkan Koperasi permodalan untuk RAKYAT JAKARTA supaya Rakyat kecil yang miskin – miskin itu bisa secara berkelompok membuka usaha bersama secara mandiri menjadi Pengusaha-pengusaha baru tanpa dipersulit dengan beban bunga rentenir. Tapi ternyata janji tinggal janji, apa yang telah kita sepakati, tidak ditepati oleh Bapak. Jadi kalau kami kecewa saya rasa itu hal yang sangat wajar dan sangat manusiawi. Karena harapan kami berdua untuk dapat menolong sesama begitu kuat, kami ingin Koperasi untuk permodalan Rakyat itu jadi dibuatkan karenanya kami dulu sangat berharap kepada Bapak pada saat itu. Harapan kami Bapak mempunyai hati yang sama seperti kami. Tapi rupanya apa yang kami rindukan tidak sama dengan apa yang ada dibenak Bapak dalam memberikan kepedulian dan empati melihat Rakyat yang miskin-miskin itu.
Bapak masih ingat juga kan janji Bapak dengan saya, janji Bapak dulu itu loh yang akan buatkan Koperasi permodalan buat Rakyat, sampai saya mengeluarkan uang sebesar 4,9 Milyard untuk kepentingan Rakyat, sekarang pun kasus saya dengan Bapak belum selesai di Pengadilan, karena saya masih banding loh Pak.
Atas pengalaman itu terpaksa kami berharap Bapak sebaiknya mundur saja sebagai Presiden karena jika tidak mundurpun saya rasa Bapak pasti akan dimundurkan oleh Rakyat, jika tidak ada aral melintang, setelah Lebaran ini kita sudah siapkan hadiah Lebaran untuk Bapak, yaitu Gerakan Menuju Sidang Istimewa. Karena Bapak ternyata tidak mampu menjadi Pelayan Rakyat, apalagi Bapak juga punya watak yang tidak baik, yaitu suka berbohong dengan janji-janji Bapak, semua yang Bapak janjikan palsu adanya.
Jadi menurut saya Pak, alangkah baiknya apabila Bapak bisa membesarkan hati Bapak untuk ikhlas mengundurkan diri, daripada dicabut mandatnya oleh Rakyat. Tapi kelihatannya Bapak juga sudah feeling yah Pak, sepertinya Bapak sudah bersiap-siap untuk hal itu, saya lihat kok foto Bapak yang menenteng foto Bapak sendiri sebagai Presiden Republik Indonesia, foto itu banyak diviral di medsos, tapi kalau saya salah mengartikannya, saya mohon dimaafkan yah Pak. Jangan dibilang makar dong sayanya. Soalnya sekarang di era kepemimpinan Bapak semua kritikan kepada Bapak itu diancam 2 pasal, kalau bukan pasal makar yah kena UU ITE, padahal UU ITE sebenarnya kan itu untuk ke e-commerce kan Pak.
Pak Jokowi, mohon maaf yah Pak kalau saya berbicara apa adanya. Sungguh secara pribadi saya tidak ada rasa dendam loh sama Bapak, cuma saya melihat Bapak sama sekali tidak memberikan manfaat yang berarti buat Rakyat banyak, Bapak tidak pro Rakyat miskin, malahan Rakyat miskin sekarang lebih sangat-sangat menderita. Semua harga-harga meroket, bukan ekonominya yang meroket Pak, seperti yang dulu Bapak pernah katakan, tapi harga kebutuhan hidup yang meroket dengan daya beli Rakyat yang sekarang. Tapi memang sih saya akui kalau Rakyat yang Taipan terlihat semakin berjaya dengan menguasai sumber-sumber kemakmuran Rakyat dengan Bapak sebagai Presidennya.
Jadi Pak Jokowi saya cuma ingin sekedar mengingatkan Bapak untuk berbesar hati apabila Rakyat tidak mendukung Bapak lagi, toh Bapak sudah pernah merasakan enaknya jadi Presiden kan Pak. Dan semoga dengan surat saya ini bisa mengingatkan Bapak pentingnya arti sebuah janji, karena janji itu adalah hutang.
Oh iya Pak, saya juga ingin menyampaikan ucapan SELAMAT HARI RAYA IDUL FITRI kepada Bapak yang sebentar lagi akan kita rayakan bersama-sama. Satu hal lagi Pak, tolong para Ulama dan Aktivis yang dituduh makar bisa segera dibebaskan tanpa syarat, supaya mereka juga boleh merayakan hari kemenangan setelah sebulan penuh mereka beribadah puasa dan kami semua Rakyat berharap, mereka bisa kembali ketengah-tengah keluarga mereka masing- masing. Akhir kata saya mengucapkan terimakasih atas perhatian Bapak, semoga TUHAN memberikan kesehatan buat Bapak dan Keluarga.
Salam Hormat dari saya,
Nelly Rosa Juliana Siringoringo. [opinibangsa.id / pbw]