Umatuna.com - Paska insiden meletusnya pistol oknum anggota Polsek Songgon, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, Brigadir EB yang mengenai kepala di bagian pelipis Pekerja Harian Lepas (PHL), Mahrizal Ilham Aulia, warga sekitar lokasi kejadian mengaku resah. Pasalnya, salah satu petinggi Polres Banyuwangi, tiba-tiba meminta masyarakat untuk tutup mulut.
Kepanikan warga pun bukan tanpa alasan. Di era keterbukaan informasi, masyarakat juga berharap adanya transparansi, namun ternyata mereka justru diminta tutup mulut. Padahal semua orang tahu, kalau senjata api itu memang sangat berbahaya dan Mabes Polri sendiri telah memberi aturan ketat terhadap para anggota yang memegang senjata.
"Mohon maaf mas, saya nggak bisa cerita banyak mengenai hal ini, saya sudah diminta oleh Pak Wakapolres untuk tidak bercerita banyak mengenai hal ini. Saya juga bingung, padahal kejadian ini kan bahaya, kalau mengenai keluarga kita bagaimana," ungkap salah satu warga sekitar lokasi kejadian, di pos pengamanan wisata Lebaran di depan Balai Desa Sumberbulu, Kecamatan Songgon, Sabtu (1/7/2017).
Kegelisahan warga semakin memuncak ketika mendengar kalau penyebab meletusnya pistol jenis revolver itu milik polisi tersebut karena jatuh. Sedangkan sepengetahuan masyarakat, pistol polisi selalu berada di dalam kantong khusus dan dalam keadaan terkunci. Tak pelak, warga pun makin bertanya-tanya.
Dikonfirmasi terpisah, Wakapolres Banyuwangi, Kompol Doni Setyawan membenarkan bahwa dirinya meminta warga untuk tutup mulut.
"Karena ini masih dalam proses pemeriksaan, dan kami hanya khawatir nantinya anggota ini berbohong, mangkanya kita lakukan hal itu. Intinya kami cuma ingin hasil yang terbaik dalam kasus ini, dan yang terpenting adalah kita tertap junjung tinggi azas praduga tak bersalah," katanya. Sumber: Kabarjatim.com
Kepanikan warga pun bukan tanpa alasan. Di era keterbukaan informasi, masyarakat juga berharap adanya transparansi, namun ternyata mereka justru diminta tutup mulut. Padahal semua orang tahu, kalau senjata api itu memang sangat berbahaya dan Mabes Polri sendiri telah memberi aturan ketat terhadap para anggota yang memegang senjata.
"Mohon maaf mas, saya nggak bisa cerita banyak mengenai hal ini, saya sudah diminta oleh Pak Wakapolres untuk tidak bercerita banyak mengenai hal ini. Saya juga bingung, padahal kejadian ini kan bahaya, kalau mengenai keluarga kita bagaimana," ungkap salah satu warga sekitar lokasi kejadian, di pos pengamanan wisata Lebaran di depan Balai Desa Sumberbulu, Kecamatan Songgon, Sabtu (1/7/2017).
Kegelisahan warga semakin memuncak ketika mendengar kalau penyebab meletusnya pistol jenis revolver itu milik polisi tersebut karena jatuh. Sedangkan sepengetahuan masyarakat, pistol polisi selalu berada di dalam kantong khusus dan dalam keadaan terkunci. Tak pelak, warga pun makin bertanya-tanya.
Dikonfirmasi terpisah, Wakapolres Banyuwangi, Kompol Doni Setyawan membenarkan bahwa dirinya meminta warga untuk tutup mulut.
"Karena ini masih dalam proses pemeriksaan, dan kami hanya khawatir nantinya anggota ini berbohong, mangkanya kita lakukan hal itu. Intinya kami cuma ingin hasil yang terbaik dalam kasus ini, dan yang terpenting adalah kita tertap junjung tinggi azas praduga tak bersalah," katanya. Sumber: Kabarjatim.com