Umatuna.com, Para wakil rakyat di Senayan sepakat dengan ajakan PP Muhammadiyah untuk memboikot Starbucks. Hal tersebut lantaran ideologi kedai kopi asal Amerika Serikat (AS) itu dinilai bertentangan dengan Pancasila.
Adalah Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI, Sodik Mujahid yang menyatakan mendukung ajakan PP Muhammadiyah itu.
"Dalam konteks inilah kita memahami dan salut kepada sikap PP Muhamadiyah. Orang-asing yang merusak dasar negara Pancasila sama saja dengan subversif. Dan kita harus melawan para perusak Pancasila apalagi jika mereka merusak dasar negara Indonesia, Pancasila tapi sambil mencari kehidupan di Indonesia," kata Sodik seperti dimuat Kantor Berita Politik RMOL, Jumat (30/6).
Ketika pertemuan dengan para pemilik saham Starbucks, Schultz secara tegas mempersilakan para pemegang saham yang tidak setuju dengan pernikahan sejenis angkat kaki dari Starbucks. Jaringan kedai kopi Starbucks Indonesia pun memastikan tetap sejalan dengan pihak manajemen pusat Starbucks di Amerika Serikat (AS) yang memberikan dukungan pernikahan sejenis atau lesbian, gay, biseksual dan transgender (LGBT).
"Kita rakyat Indonesia semakin maklum bahwa Starbucks bukan murni bisnis tapi ada misi lain yang tidak sesuai dengan prinsip-prinsip hidup mayoritas masyarakat Indonesia dan Pancasila," kata politikus Partai Gerindra ini.
Karenanya, kader Partai Gerindra tersebut berharap para pemegang saham Starbucks yang asli orang Indonesia untuk bersikap dan menentukan pilihan.
"Saya berharap sebagai orang Indonesia yang berwatak Pancasila tidak ikut menyebarkan paham tersebut di Indonesia," tukasnya.(rmoljakarta)
Adalah Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI, Sodik Mujahid yang menyatakan mendukung ajakan PP Muhammadiyah itu.
"Dalam konteks inilah kita memahami dan salut kepada sikap PP Muhamadiyah. Orang-asing yang merusak dasar negara Pancasila sama saja dengan subversif. Dan kita harus melawan para perusak Pancasila apalagi jika mereka merusak dasar negara Indonesia, Pancasila tapi sambil mencari kehidupan di Indonesia," kata Sodik seperti dimuat Kantor Berita Politik RMOL, Jumat (30/6).
Ketika pertemuan dengan para pemilik saham Starbucks, Schultz secara tegas mempersilakan para pemegang saham yang tidak setuju dengan pernikahan sejenis angkat kaki dari Starbucks. Jaringan kedai kopi Starbucks Indonesia pun memastikan tetap sejalan dengan pihak manajemen pusat Starbucks di Amerika Serikat (AS) yang memberikan dukungan pernikahan sejenis atau lesbian, gay, biseksual dan transgender (LGBT).
"Kita rakyat Indonesia semakin maklum bahwa Starbucks bukan murni bisnis tapi ada misi lain yang tidak sesuai dengan prinsip-prinsip hidup mayoritas masyarakat Indonesia dan Pancasila," kata politikus Partai Gerindra ini.
Karenanya, kader Partai Gerindra tersebut berharap para pemegang saham Starbucks yang asli orang Indonesia untuk bersikap dan menentukan pilihan.
"Saya berharap sebagai orang Indonesia yang berwatak Pancasila tidak ikut menyebarkan paham tersebut di Indonesia," tukasnya.(rmoljakarta)