Ortu Calon Taruna Akpol Ngamuk dan Minta Kapolda Jabar Dicopot
Opini Bangsa - Rupanya sikap Kapolda Jawa Barat Irjen Polisi Anton Charliyan yang dianggap arogan oleh beberapa pendukung Habib Rizieq beberapa waktu lalu akhirnya terbukti.
Sikap Anton diperlihatkan ketika penerimaan calon Taruna Polri yang dilakukan di Polda Jawa Barat, hingga membuat para orangtua calon taruna Akpol melakukan protes.
Para orangtua merasa jika tes pada kesehatan yang menjadi persoalan penerimaan para calon taruna, yang dianggap alasan Anton jika yang diloloskan untuk menjadi calon taruna adalah putra putri daerah tidak sesuai dengan aturan yang telah dibuat oleh Kepolisian RI.
Akibatnya penerimaan yang sudah dilakukan oleh Polda Jawa Barat dianulir kembali dan diambil alih oleh pihak Mabes Polri.
“Ada kebijakan Kapolda yang membuat kekisruhan soal calon taruna yang lolos penerimaan,” ujar Asisten Kepala Polri Divisi Sumber Daya Manusia, Irjen Pol. Arief Sulistyanto.
Penerimaan para calon taruna sudah memiliki aturan dan syarat yang harus dilewati oleh para calon taruna sesuai dengan proses penerimaan taruna Akpol.
Untuk kuota Polda Jawa Barat, diberikan 13 untuk putra daerah, dan 22 non putra daerah, namun Kapolda justru melakukan kebijakan sendiri dengan menentukan dari jumlah peserta yang mendaftar 35 putra dan 4 putri, yang diterima 12 putra daerah dan 11 non putra daerah.
Berikut video protes orangtua calon Taruna.
Ortu Calon Akpol Jabar “Ngamuk” Minta Kapolda Dicopot pic.twitter.com/DTxCJ2shqb— MKendawang #MCA (@Tuagemox) 1 Juli 2017
Kejadian itu pun ditanggapi netizen:
Penerimaan Taruna Akpol Jabar Bukan Melalui Prosedur Mabes Polri, Namun Sesuai Kebijakan Kapolda Pribadi https://t.co/1mrxwRLKMi— G'e007#MCA#JR (@Gemacan70) 1 Juli 2017
mau jadi raja ya pak— EvitaE (@EvitaEstherina) 1 Juli 2017
Baru kapolda sudah arogan,apalagi menjadi kapolri,,malah ngeri @Fahrihamzah @fadlizon— Rezim otoriter (@sumanto43883857) 1 Juli 2017
Pelanggaran prosedur terbuka ke publik di #haribhayangkara menimpa Kapolda Jabar? Saya yakin, ini bagian dari efek *mubahalah https://t.co/nJoqhGKc1D— #KataNalar (@ZAEffendy) 1 Juli 2017
[opinibangsa.id / pii]