Keren! Era Ahok-Djarot Dilarang, Anies-Sandi Justru Akan Jadikan Takbir Keliling Festival Meriah
Opini Bangsa - Masa-masa "kegelapan" ibukota dimana kegiatan-kegiatan keagamaan terutama Umat Islam terkekang sebentar lagi akan berubah dibawah kepemimpinan gubernur dan wakil gubernur baru Anies Baswedan - Sandiaga Uno.
Akhir-akhir ini Umat Islam di Ibukota resah karena acara Takbir Keliling dilarang.
Wakil Gubernur DKI Jakarta terpilih Sandiaga Uno mengaku tidak sepakat jika takbir keliling di Jakarta dilarang. Dia menilai, takbir keliling di malam jelang Hari Raya Idul Fitri adalah ekspresi dalam menyambut hari kemenangan.
"Takbir keliling itu merupakan perayaan setelah menjalani ibadah selama sebulan. Kita ini menyambut hari kemenangan," katanya usai meninjau gudang pendingin daging sapi di Bekasi, Senin (19/6).
Sandi mengatakan, jika yang dikhawatirkan adalah masalah ketertiban dan keamanan, seharusnya hal itu bisa disiasati dengan cara lain. Ia mengusulkan takbir keliling dikemas dalam sebuah festival atau bahkan karnaval. Jadi, menurutnya, takbir keliling hanya soal pengaturan.
"Mungkin rutenya diatur, bedugnya dipercantik, terus dijadikan sebuah karnaval, festival. Itu lebih relevan," ujarnya.
Ide yang dilontarkan Sandi sesungguhnya tidak asing di negara-negara belahan dunia.
Takbir keliling merupakan tradisi khas Indonesia menyambut Idul Fitri. Kemeriahannya justru membuka kesempatan untuk membuat acara yang bisa menarik turis sebagaimana juga yang berhasil dilakukan oleh negara-negara lain terhadap tradisi mereka.
Ada beberapa festival malam hari yang dikembangkan dari tradisi seperti di Jepang pada musim dingin dengan dimeriahkan oleh karangan bunga raksasa dan pesta kembang api, ada lantern festival di China yang menghidupkan malam mereka dengan memasang ribuan lentera berawarna merah.
Warna-warni 6 Festival Malam, Dari Brazil Sampai Jepang
Semua festival malam tersebut sebagian terkait dengan agama yang dianut oleh mayoritas penduduk lalu difasilitasi oleh pemerintah dengan menambahkan unsur-unsur yang menarik minat wisatawan untuk melihat.
Khawatir tentang keamanan dan kebut-kebutan? Semua festival dimanapun didunia juga berpotensi sama, ada efek negatifnya, disitulah gunanya aparat mengendalikannya dan dibantu oleh masyarakat.
Mudah-mudahan di era kepemimpinan Anies-Sandi di Jakarta, ide Festival Takbir Keliling ini terealisir, karena manfaatnya bukan hanya menyenangkan kaum Muslim tapi juga orang-orang non muslim bisa mendapatkan manfaat ekonomi jika acara ini meriah. [opinibangsa.id / pii]