-->

Untung Lebih Di Utamakan Daripada Kesejahteraan Rakyat

Silahkan Bagikan Jika Bermanfaat
Advertisemen

Oleh : Anita, S.Pd. (Guru di Pamekasan Jawa Timur)
Mediaoposisi.com-Pada saat ini hanya keuntunganlah yang tampak di depan mata, namun kerugian bagi rakyat tidak pernah dihiraukan. Salah satu dari masalah ini adalah tentang air, air merupakan kebutuhan yang paling utama bagi rakyat. Karena air merupakan sumber utama untuk melaksanakan aktivitas, seperti mandi, mencuci baju dan piring, menyiram tanaman, dan lain sebagainya.

Namun ketersediaan air yang berasal dari PDAM sangat terbatas bahkan sangat sedikit.Air yang bersumber dari PDAM mengalir pada masyarakat terkadang ada waktu pengaliran dengan tujuan agar daerah lain juga mendapatkan aliran air dari PDAM. Karena aliran air sangat sedikit dari PDAM, maka banyak rakyat yang kemudian beralih kepada penggunaan air sumur, banyak masyarakat yang mengebor membuat sumur. Hal ini merupakan bukti kuat bahwa air sangat diperlukan oleh seluruh masyarakat.

Walaupun air yang bersumber dari PDAM jumlahnya sangat sedikit, namun tarif air yang harus dibayar oleh masyarakat tetap tidak ada penurunan. Tetapi anehnya walaupun begitu katanya PDAM tetap mengalami kerugian.Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin menyoroti rendahnya tarif air bersih yang diterapkan perusahaan air minum di daerah. Hal ini menjadi salah satu penyebab kerugian di perusahaan air minum daerah.Sebagai contoh menurutnya tarif air bersih di DKI Jakarta dan Depok hanya berada di kisaran Rp7 ribu per meter kubik. Cara seperti ini membuat perusahaan air minum kesulitan karena tarif itu masih di bawah full cost recovery (FCR).

Pernyataan wapres tentang PDAM yang rugi karena rendahnya tarif layanan, bukti bahwa harta milik umum dikelola untuk mendapat untung bagi Negara dengan menjual kepada rakyat.  Islam melarang hajat publik dikomersialisasi apalagi diserahkan pada swasta. Islam perintahkan Negara mengelola harta publik dan memenuhi layanan publik tanpa boleh mengambil untung sedikitpun Maka seharusnya Pemerintah senantiasa menyediakan air yang bersih dan melimpah pada rakyatnya, bukan dikomersialkan.

Karena air merupakan kebutuhan hidup orang banyak bukan kebutuhan swasta semata. Jika pemerintah mampu mengelola dengan baik kinerja dan jalannya pelayanan PDAM pada masyarakat sesuai dengan perintah islam,maka sangat berkah kehadiran air tersebut. Sebab sudah sesuai dengan petunjuk Islam.

Tidak dijadikan sebagai asas keuntungan, yang hanya menguntungkan satu pihak saja, karena hal yang demikian ini adalah merupakan perbuatan yang dapat menyengsarakan rakyat, dan memperjelas bahwa kapitalisme telah berakar kuat. Ya mengapa dapat menyengsarakan rakyat ? karena hal ini bagaikan makan buah simalakama, jika tarif selalu naik, dapat menyengsarakan rakyat, terutama yang dari golongan menengah ke bawah. Jika tidak dinaikkan tarifnya maka pelayanan air PDAM selalu terganggu hal ini juga dampaknya pada rakyat yang akan kesulitan untuk mendapatkan air bersih.

Marilah kita berpikir rasional, bagaimana seharusnya yang terbaik. Yaitu menggunakan aturan, penerapan yang sesuai dengan syariah Islam.Agar tidak ada rakyat yang merasa dirugikan, dan pemerintah tidak merasa mendholimi rakyat.[MO/dp]




Silahkan Bagikan Jika Bermanfaat

Disclaimer: Gambar, artikel ataupun video yang ada di web ini terkadang berasal dari berbagai sumber media lain. Hak Cipta sepenuhnya dipegang oleh sumber tersebut. Jika ada masalah terkait hal ini, Anda dapat menghubungi kami disini.
Related Posts
Disqus Comments
close