Gambar: Ilustrasi |
Oleh: Tafdhilatun
Mediaoposisi.com-Baru-baru ini, berbagai media memberitakan pengibaran bendera yang bertuliskan kalimat tauhid oleh siswa-siswi Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Sukabumi. Tentunya, mereka melakukan hal ini bisa jadi karena merasa bangga atau cinta terhadap kalimat tersebut. Mereka tahu itu adalah kalimat yang biasa diucapkan oleh umat Islam dan tidak asing di telinga kaum muslim.
Masalah ini kemudian mengundang reaksi keras dari orang-orang yang mengatasnamakan dirinya Pancasila dan NKRI. Kenapa hal ini bisa terjadi yang pasti mereka tidak suka dan tidak ingin kekuasaan mereka hilang di tangan orang-orang yang memperjuangkan kebenaran dan mengkritisi kebijakan yang mereka keluarkan.
Sebab itulah, mereka dengan berbagai cara melakukan penjagaan dan menakut-nakuti orang-orang yang memperjuangkan kebenaran demi kepentingan kekuasannya. Dari sini patut kita ambil pelajaran yang sangat penting bahwa mereka berjuang bukan untuk kepentingan rakyatnya tetapi demi kepentingan partai dan golongannya.
Dari kejadian ini, tak sepatutnya seorang Menag melontarkan pernyataan yang seolah mereka itu adalah penjahat yang harus diwaspadai. Apatah lagi, beliau adalah seorang muslim sungguh sangat tidak layak. Mestinya, beliau melihat dan mempelajari sejarah tentang keberagaman bendera-bendera yang dimiliki oleh berbagai negara dan bangsa serta dibarengi pemikiran islam.
Karena sejatinya, bangsa Indonesia telah mengenal berbagai bendera yang memuat kalimat tauhid. Klaimat itu selalu menghiasi sejumlah panji-panji kerajaan Islam nusantara hingga organisasi keislaman (republik.co.id, Jakarta).
Kini, umat islam sudah terjangkit virus islamofobia. Untuk itu, marilah kita segenap umat Islam tetap istiqomah dalam memperjuangkan kebenaran dan keadilan demi tegaknya kalimat tauhid dan demi ketaatan kepada Allah Subhanahu wa ta’ala.
Sebagaimana Allah berfirman, “Hai orang-orang yang beriman jika kamu menolong agama Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan akan meneguhkan kedudukanmu” (Q.S. Muhammad: 7). Wallahualam bishowab. [MO/ms]