Oleh : Nasrudin Joha
Mediaoposisi.com-Luar biasa kezaliman yang kalian pertontonkan, kalian seret rakyat jelata, kau bungkam aspirasi mereka, kau tuding mereka "belum berkuasa saja sudah seperti ini ....". Kalian anggap, semua perlakuan zalim itu tidak berlaku untuk yang lain ? Tifak juga Untuk mereka yang menista agama ?
Mana itu 'proses hukum' mana itu 'penegakan hukum' mana itu 'bertindak karena ada laporan' mana itu 'keadilan dan kepastian', omong kosong ! Kau berbuat sesuka hati. Abu Janda, Busukma, Fictor laiskodat, Ade Armando, Cornelis, Royson, Deny Siregar, sampai hari ini tidak kalian sentuh.
Mahasiswa IMM di Sulteng kau persekusi, memangnya haram mengkritik Jokowi ? Memangnya Jokowi nabi ? Atau sudah menjadi Tuhan seperti Firaun ? Atau kalian, yang sudah berubah menjadi budak Firaun ?
Mahasiswa GEMA di berbagai wilayah juga kau perlakukan sama, dipersekusi. Gerakan mahasiswa yang nyebong kalian pelihara, kalian beri ruang, yang mengkritik rezim kalian injak.
Ulama dan habaib kalian kerjai, dikriminalisasi, dipersekusi pengajiannya. Jika ustadz itu memuji Jokowi, mengabarkan Jokowi taat sampai urusan puasa Senin Kamis diceritakan, kalian lindungi meski sudah bermasalah secara hukum. Giliran ulama yang menasihati Jokowi, yang mengingatkan Jokowi agar tidak zalim, kalian perlakukan secara tidak hormat.
Mata, telinga, Fikiran dan hati umat ini mengindera, dengan jelas, tanpa tabir sedikitpun. Jangan kalian anggap, umat diam itu ridlo pada perlakuan kalian. Umat, tempat kalian lahir dan dibesarkan justru kalian musuhi. Memangnya negara ini milik Jokowi ? Memangnya aspirasi ganti Presiden itu bertentangan dengan konstitusi ?
Ketahuilah wahai penenggak hukum, tindakan kalian mempersekusi, membungkam aspirasi rakyat, menyeret seorang rakyat jelata yang terabadikan kamera, menunjukan kalian telah terbukti secara sah dan meyakinkan melanggar konstitusi. Kalian yang punya kuasa, bermain diatas kewenangan dengan memamerkan kesewenang-wenangan, menyombongkan kecongkakan dihadapan umat.
Wahai kalian yang masih merasa hamba Allah SWT, masih ingat bahwa kalian lahir dan dibesarkan dari umat, kalian yang masih sadar akan kembali kepada umat saat masa purna tugas kalian. Segera bertaubatlah !
Diakherat kelak, kalian tidak bisa berdalih 'atas perintah atasan', karena setiap kezaliman akan dimintai pertanggungjawaban. Janganlah kalian, menjadi budak-budak syetan, sebagaimana pengikut Firaun yang berbuat zalim dengan dalih menjalankan perintah atasan.
Ingat ! Hanya Allah SWT atasan diatas atasan dan atasan dari segenap atasan. Putuslah ketaatan itu, putuslah belenggu itu, putuslah rantai rantai itu dari rezim tiran, jika tidak ?
Ketaatan kalian pada atasan yang berbuat zalim akan menjadi sebab turunnya azab yang pedih. Tidak menunggu di akherat, bahkan didunia kalian akan menerima bayaran secara tunai. Sementara azab akherat, adalah hari pembalasan yang tiada berkesudahan.
Wahai penenggak hukum, jadilah penegak hukum. Sudahi, semua kebencian umat terhadap institusi dengan berbuat adil dan mengayomi. Kalian, telah bersumpah untuk menjadi pelayan, pelindung dan pengayom masyarakat. Jangan berubah, menjadi bengis, culas, menebar teror dan kebencian ditengah umat.
Ingatlah ! Batas kesabaran itu telah mulai diujung, saat sumbu itu menyulut api, maka sesal kemudian tiada arti. Belajarlah, dari sepanjang peradaban dan sejarah dimana kekuasaan yang zalim selalu berakhir dengan sengsara dan nestapa. [MO|ge]