Oleh: Nasrudin Joha
Mediaoposisi.com-Kelakuan, Parte kebo memang tidak mungkin diminta memiliki adab layaknya orang yang punya agama. Gaweane ngluruk, ngelabrak, ngerusak, tidak mampu menggunakan otak untuk menyelesaikan persoalan.
Kumpulan preman tidak mungkin punya kemampuan untuk menimbang dan memutus persoalan berdasarkan nalar sehat, apalagi bijak. Itulah, kondisi pendukung Jokowi dari Parte kebo yang menyerang masjid jogokariyan.
Tidak aneh, biasa saja, persoalan selesai dengan matere 6000. Padahal, ini bukan sekedar penyerangan, bukan sekedar pengrusakan, bukan sekedar penganiayaan, tapi ini penghinaan terhadap Marwah dan kehormatan masjid, rumah Allah SWT.
Model bernegara seperti ini, yang tidak akan memberikan jaminan aman dan kepastian hukum. Apalagi memberikan keadilan. Jika pelaku pidana kontra rezim, pasti kasusnya terus diputar berulang, muncul teori-teori hukum, para pakar buzer diwawancarai, "perdamaian tidak menghilangkan unsur pidana", pelaku wajib dituntut dimuka hukum, hukum harus ditegakkan meski langit akan runtuh.
Tapi ini pelakunya dari Parte kebo, jadi Ga ada itu teori-teori hukum. Semua selesai dengan cara 'kekeluargaan', sudah menyerang baru ngaku keluarga. Sebelumnya, melihat masjid seperti najis saja, asal serang, asal mangap, asal provokasi.
Begitu terdesak, minta maaf, minta damai, minta kasus ditutup.
Wahai umat Islam, ini sudah kali untuk yang tidak terhitung lagi, Parte kebo memusuhi umat Islam. Jangan beri ruang sedikitpun, kepada gerombolan preman Parte kebo ini untuk naik ke tampuk kekuasaan.
Lima tahun berkuasa, negara rusak binasa, negeri porak poranda. Mereka hanya bisa ngamuk, begitu diamanahi memimpin rusak semua hasilnya. Jangan lagi beri kesempatan Parte kebo berkuasa di negeri ini.
Sembelih semua kebo, dari Sabang sampai Merauke. Mudah saja menyembelih kebo, meski tenaga besar tapi otak kerdil. Mudah menangani Parte kebo, karena akalnya selalu tegak berdiri dibelakang okolnya.
2019, sembelih Parte kebo. Tumbangkan semua caleg dan capres yang diusungnya. Penghinaan Parte kebo terhadap umat Islam, telah melewati batas merah.
Wahai umat Islam, Karena itu, perhatikanlah dan perbaikilah hubungan diantara kalian. Janganlah kalian lupa, musuh umat yang Sesungguhnya.
Saat ini, umat Islam laksana buih di lautan. Bersegeralah pada rahmat Allah SWT dan surga yang luasnya seluas langit dan bumi. Bergegaslah, untuk berjuang hanya untuk Islam, untuk mengorbankan seluruh jiwa raga hanya untuk Islam. [MO|ge]