Nandiana Nurfitri
Mahasiswi, Tinggal di Bandung
Saat berkunjung ke Jawa Timur, Wiranto menegaskan aksi tersebut sebagai tindakan yang merujuk pada pengkhianatan ideologi Indonesia.
"Ya, gak boleh. Itu kan sudah menduakan merah putih. Menduakan Pancasila, " Ucapnya usai sosialisasikan Inpres Nomor 7 Tahun 2018 tentang Rencana Aksi Bela Negara di Hotel Utami pada Senin (29/10/2018).
Ketika terjadinya pembakaran bendera yang bertuliskan kalimat Tauhid yang dilakukan oleh oknum Anggota Barisan Ansor Serbaguna (Banser) yang menimbulkan kemarahan umat muslim khususnya di Indonesia, umat muslimpun melakukan aksi damai untuk memprotes atas pembakaran tersebut.
Aksi tersebutpun ditanggapi oleh Menkopolhukam Wiranto, bahwa aksi tersebut merupakan tindakan yang merujuk pada pengkhianatan ideologi Indonesia. Karena ada sebagian kelompok yang menuding bahwa bendera tersebut adalah bendera HTI. Padahal bendera tersebut adalah bendera umat muslim.
Selain itu, ada beberapa oknum yang beropini bahwa perjuangan menerapkan Islam Kaffah merupakan ancaman yang berbahaya bagi negara. Padahal yang membuat negeri ini carut marut, justru karena dampak diterapkannya sistem sekuler kapitalis neolib.
Salah satu dampaknya yaitu utang pemerintah Indonesia hingga akhir Agustus 2018 mencapai Rp 5.000 triliun lebih. Naik 13,46 persen dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 3.556 triliun atau 29,24 persen dari produk domestik bruto (PDB).
Yang menyebabkan Indonesia menghadapi bencana ekonomi dan politik. Selain itu, kesulitan ekonomi yang dihadapi rakyat akibat kebijakan penguasa yang tidak pro rakyat hanyalah salah satu persoalan dari sekian banyak persoalan lainnya.
Karena itu sangat memperihatinkan pejabat negara yang sesungguhnya memiliki peran penting dalam mengubah negeri ini menjadi lebih baik justru menjadi kepanjangan tangan Asing dari negara-negara Kapitalis.
Sudah seharusnya sebagai umat Manusia meyakini bahwa Syariat Islam membawa kebaikan bukan malah menjadikannya sebagai ancaman. Dan keyakinan itupun harus direalisasikan dengan ikut andil dalam perjuangan menerapkan Islam secara kaffah.[MO/ge]