Oleh: Nasrudin Joha
Mediaoposisi.com-Anda kebangetan bodohnya, jika berasumsi pemilu akan fair. Apalagi Pilpres, lebih bodoh lagi. Sampai ada orang gila didata jadi pemilih, Anda lebih gila jika masih percaya pemilu atau Pilpres Jurdil.
Kunci kemenangan itu cuma dua : *otoritas penentu suara dan otoritas penentu sengketa.* Dua otoritas itu ada dipihak mana ? Ada di pihak Anda ? Atau ada di pihak penguasa ?
Otoritas penentu suara, akan mengumumkan pemenang laga. Sementara otoritas sengketa, akan menguatkan pengumuman pemenang dari otoritas suara.
Saat KPU umumkan pemenang, Anda boleh tuding pemilu curang, pemilu tidak JURDIL, pemilu bermasalah. Otoritas suara cukup bilang, silahkan bawa ke MK.
Anda boleh menggugat, mengumpulkan bukti, menguatkan argumentasi. Tapi dalam pakem umum, selalu terpatri : *biasa, yang kalah pasti tuding pemenang curang. Makanya, nyaris 1000 % sengketa pemilu dan Pilpres, kandas di MK.*
Sampai orang gila didata, itu hanya sebagai keranjang untuk menaruh telur. Rezim telah beternak telur sejak lama, hanya butuh bantalan untuk melegitimasi suara. Jika suara orang waras tak cukup realistis untuk melegitimasi kemenangan yang dipersiapkan, maka rezim butuh keranjang orang gila untuk membenarkan data suara yang sudah disiapkan.
Mohon maaf, saya bukan tidak menghargai ikhtiar dan upaya keras Anda dalam kampanye. Tapi sekali lagi, yang menentukan kemenangan itu bukan suara, tapi lembaga otoritas suara. Silakan bersiap kecewa, jika Anda mengabaikan pesan ini.
Telur-telur suara itu sudah lama dierami, rezim hanya butuh keranjang data untuk menetaskannya. Memang, perlawanan terhadap rezim sangat keras, sehingga secara real rezim tidak memiliki akar pijakan kuat untuk menang secara ksatria. Tapi ingat, ini bukan soal jujur atau ksatria, ini soal kemenangan. Apapun caranya.
Karena itu, telur yang sudah lama dipersiapkan butuh keranjang untuk ditetaskan. Keranjang jutaan data ganda, keranjang data orang gila, keranjang data WNA yg tak terkontrol, keranjang data otoritas suara, dan keranjang-keranjang lainnya.
Justru jika Anda ingin melawan, sejak sekarang Anda harus umumkan mosi tidak percaya pada parade otorisasi pilih-pilihan yang dibuat lucu-lucuan. Jangan percaya rezim, Anda terlalu banyak dikhianati ketimbang Anda diberikan kepercayaan.
Anda tidak berani menyatakan berlepas diri dari permainan kasar ini ? Berlepas diri melegitimasi kecurangan ? Anda dusta mau berjuang jika masih diliputi ketakutan. Bagaimana Anda berkhidmat kepada rakyat, jika Anda galau dengan pilihan perjuangan melalui perlawanan ? []