Oleh : Giyanti S. Pd. I
Mediaoposisi.com-Dewasa ini umat lebih melirik pendidikan anaknya di pesantren dan mengharapkan anaknya menjadi seorang santri. Karena menganggap kehidupan santri lebih aman daripada di luar.
Pada masa penjajahan peran santri dalam perjuangan mengusir penjajah dengan spirit Islam dan penegakan hukum Islam harus diacungi jempol.
Pasalnya para santri pada waktu itu betul betul berani melakukan perlawanan hingga rela berkorban. Kemerdekaan yang diperoleh pada masa sekarang pun tidak lepas daripada peran santri yang luar biasa.
Melihat begitu banyak jumlah para santri di Indonesia,, tidak heran jika mereka menjadi sorotan tersendiri pada masa kampanye. Para pendulang suara ramai ramai memanfaatkan mereka dengan melakukan pendekatan menjelang pemilu. Ada yang dengan cara halus ada juga yang secara terbuka.
Hal tersebut seharusnya menjadi perhatian tersendiri bagi para terpelajar muslim. Mereka adalah ujung tombak umat yang harusnya mampu menjadi golongan yang mampu memfilter terkait politik yang bertentangan dengan syariat.
Mengingat potensi tsaqofah dan Syuur/ perasaan Islam yang masih kuat tertancap dalam budaya pesantren.
Dengan kepahaman dari mereka diharapkan mampu edukasi kepada umat semakin tertancap kuat sehingga rakyat bisa bersatu untuk menerapkan syariat sang pencipta langit bumi dan seisinya. Sehingga keberkahan hidup dapat tercapai.[MO/ge]