-->

Nasib Guru Honorer Di Bawah Rezim Sekuler

Silahkan Bagikan Jika Bermanfaat
Advertisemen


Oleh: Kartiara Rizkina Murni


Mediaoposisi.com-Sebelumnya kita telah di kejutkan dengan berita duka mengenai jatuhnya pesawat Lion Air. Namun di tengah hiruk pikuk tersebut, ternyata ada ribuan guru honorer Indonesia tengah memperjuangkan nasibnnya. Mereka melakukan aksi demo di depan Istana Merdeka, menuntut agar pihak pemerintah mengatasi nasib mereka yang tak jelas. Hingga rela bermalam di depan Istana Merdeka.

Akan tetapi aksi yang mereka lakukan tidak di indahkan oleh pihak Istana bahkan presiden sekalipun. Ini terlihat dari respon yang di berikan atas aksi demo guru honorer di depan Istana Merdeka.

Deputi IV kantor staf presiden Eko Sulistyo mengatakan, jika para guru honorer yang hendak bertemu dengan presdien Joko Widodo seharusnya mengajukan surat permohonan terlebih dahulu, dan mengenai tuntutan agar guru honorer menjadi pegawai negeri sipil merupakan urusan teknis dan cukup untuk bertemu dengan para menteri. Dan ia meminta untuk para menteri itu dapat bertemu dengan pendemo.

Akan tetapi para menteri terkaitpun tak satupun dapat berhadir. Lalu setelah itu para wartawan  menemui presiden Jokowi seusai menghadiri Sains Expo di ICE,BSD, Tanggerang Selatan, pak Jokowi hanya tersenyum kecil dan pergi meninggalkna wartawan yang menanyakan perihal guru honorer (Tribun-Timur.com 2/11/2018)

Kepala kantor staf kepresidenan (KSP) Moeldoko juga memberikan respon yang kurang mengenakan ia mengungkapkan bahwa jadwalnya sangat padat sehingga tidak bisa menemui perwakilan para guru honorer.(Liputan6 2/11/2018).

Sungguh kejam rezim ini, sikap yang di berikan oleh presiden, para staf Istana, dan menteri benar-benar keterlaluan.

Jika nasib para guru tak lagi mereka perdulikan apalagi nasib para penerus bangsa yang membutuhkan guru-guru hebat untuk menjadikan mereka sebagai orang sukses.

Kondisi guru honorer sangat memprihatinkan, mereka bekerja selama bertahun-tahun mengabdikan dirinya demi anak-anak bangsa tapi belum juga ada kejelasan mengenai status mereka. Di tambah lagi upah yang kecil tak sesuai dengan pengeluran yang mereka berikan, membuat mereka hilang cara untuk menghidupi dirinya dan keluarga.

Jika pekerjaan artis seleb adalah merusak anak bangsa dengan tontonan- tontonan yang tidak mendidik dan mencontohkan kemaksiat, namun di bayar mahal. Kenapa para pendidik seperti guru yang pekerjaannya mencerdaskan, mendidik, mencontoh perilaku baik justru malah di upahi kecil. Ini adalah Fenomena yang tak sesuai (terbalik). Tapi begitulah faktanya dalam sistem sekuler.

Bukankah sistem sekuler ini sangat tidak sesuai? Terlihat bukan bagaimana perlakuan rezim pada orang yang di sebut pahlawan tanpa tanda jasa itu! Dunia pendidikan, termasuk kesejahteraan guru penting untuk di lakukan.Namun rezim sekuler malah sibuk memfokuskan diri pada pembangunan infrastruktur.memilih pembangunan infrastuktur yang mengabaikan dunia pendidikan  itu merupakan keputusan yang tidak bujaksana.

Dalam islam guru mendapat posisi yang sangat tinggi dan di hormati sebab mereka adalah sokongnya peradaban. Tak hanya posisinya yang mulia, perlakuan islam pada seorang guru juga sangat di muliakan. Sebagai seorang yang berilmu dan mengajarkan ilmu serta karena posisi strategisnya sebagai salah satu pilar pencetak generasi cemerlang.[MO/an]



Silahkan Bagikan Jika Bermanfaat

Disclaimer: Gambar, artikel ataupun video yang ada di web ini terkadang berasal dari berbagai sumber media lain. Hak Cipta sepenuhnya dipegang oleh sumber tersebut. Jika ada masalah terkait hal ini, Anda dapat menghubungi kami disini.
Related Posts
Disqus Comments
close