Mediaoposisi.com|Salam Redaksi - Kiai Amin Calon wakil presiden,telah bercerita sebelum dipinang oleh Joko Widodo menyatakan Sebenarnya, kata Ma'ruf, dirinya sempat menolak jadi cawapres Jokowi. Selain karena usia, dia juga nyaman menjadi Rais Aam PBNU.
"Sudah tua mau jadi calon wakil presiden, saya sebenarnya tidak mau, saya lebih nyaman jadi Rais Aam PBNU dan Ketua Majelis Ulama Indonesia," ucap Ma'ruf.
Disaat peluncuran buku bertajuk Arus Baru Ekonomi Indonesia di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Selasa malam 13 November 2018.Kiyai Ma'ruf. Beliau menyapaikan tentang usia yang sudah tua dan tidak mau jadi wakil presiden.
"Tapi didorong oleh banyak pihak, oleh banyak para ulama-ulama," kata Ma'ruf Amin.Beliau siap memberanikan diri untuk jadi wakil presiden walaupun sudah di usia setengah baya. Karena melihat Mahathir Mohammad Perdana Menteri malaysia yang usianya lebih tua dari beliau.
"Mahathir saja masih siap menjadi Perdana Menteri. Saya yang masih lebih muda, harus siap jadi Wakil Presiden. Mudah-mudahan bisa bertugas dan membangun, menyiapkan, menguatkan, membuat landasan yang kuat. Supaya (Indonesia) 2024 bisa lepas landas," ungkap Ma'ruf.
Dibalik dorongan oleh berbagai banyak pihak ada yang tidak diketahui oleh pak Kiai, yakni apa penyebab pak Jokowi pilih Ma'ruf Amin untuk jadi wakil presiden ?....
Aneh bin ajaib jika hanya sedikit iming-iming usia dari perdana menteri yang sudah tua di malaysia bisa membuat Kiyai Ma'ruf Amin langsung beralih mau jadi wakil presiden.
Perlu diketahui bahwa dibalik Jokowi memilih Kiyai Ma'ruf adalah bentuk strategi untuk mendapatkan "dua periode" di tahun depan. Karena Dibalik kewibawaan Kiyai Ma'ruf Amin terdapat banyak massa Islam yang cukup kuat.
Hal ini bisa terjadi karena pihak Prabowo yang banyak dukungan dari kalangan Islam, Pak Jokowi takut melihat massa Islam yang mendukung Prabowo Sandi sangat kuat, maka tidak ada jalan lain selain pak Kiayi Ma'ruf untuk dijadikan magnet yang bisa menggait massa Islam agar bisa memilih Pak Jokowi.
Sudah selayaknya partai hari ini untuk bisa memilih jalan Islam yang benar-benar islam bukan hanya rasa Islam yang muncul hanya dari rasa semangat blaka. Karena dibalik strategi politik yang Pak Jokowi buat, hanya bisa dilawan dengan partai yang menjalankan Islam sesuai jalan Islam bukan yang lain.
Karena sudah terbukti ada pihak yang tadinya mendukung penuh kubu Islam, tiba-tiba pindah haluan jadi pihak Jokowi. kenapa hal ini bisa terjadi, dikarenakan Jokowi hari ini punya militer, data, punya wewenang kebijakan, dan sebagainya.
Tidak lain tidak juga, dia juga punya pakar strategi politik yang tidak bisa di sangka-sangka bisa membuat orang jadi pindah haluan untuk menjadi tim sukses Jokowi dua periode secara sekilas.[MO/sr]