RMOL. Isu suku, agama, ras dan golongan alias SARA dalam Pemilu merupakan hal yang natural sehingga tidak perlu dicemaskan.
"Karena ini adalah takdir. Adanya SARA itu adalah natural, karena kita tidak bisa menutupi identitas kita," kata Jurubicara Hizbur Thahrir Indonesia (HTI), Ismail Yusanto saat menjadi pembicara diskusi politik bertajuk Pemilu Damai Tanpa Politisasi SARA di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Senin (9/7).
Menurut Ismail, SARA merupakan fakta yang mencerminkan masyarakat Indonesia yang terdiri dari berbagai suku agama ras dan golongan.
"Karena itu adalah kita harus menilai sesuatu yang wajar," ujarnya.
Justru menurut dia, yang tidak dibenarkan yaitu politisasi SARA di mana isu-isu agama, kesukuan, dan golongan dimanfaatkan untuk tujuan politik.
"Di mana manfaatkan isu SARA untuk kepentingan politik dan politisasi agama," pungkasnya. [wid]
