Oleh: Difa Ameliora Pujayanti
Mediaoposisi.com- BPS mengungkapkan bahwa TPT (Tingkat Pengangguran Terbuka) pada Februari 2018 mencapai 5,13% menurun dibandingkan Februari 2017 yang sebesar 5,33%. Menurut Suhariyanto juga, bila dikategorikan jenis kelamin, TPAK laki-laki selama ini selalu mendominasi peringkat terbanyak pekerja, namun, tahun ini para perempuan justru mengalami kenaikan lebih tinggi dari laki-laki.
“Mereka yang berpendidikan rendah cenderung mau menerima pekerjaan apa saja. dan ini dapat dilihat dari TPT SD ke bawah paling kecil diantara semua tingkat pendidikan yaitu sebesar 2,67%.”
Terdapat hal krusial dari dua kesimpulan data di atas. Meski menurunnya tingkat pengangguran, sama sekali tidak menyelesaikan atau bahkan menjamin akankah selanjutnya pengangguran akan mencapai angka nol.
Dikarenakan faktor paling utama yang diabaikan. Apakah itu? Sumber daya manusia dan pendidikan.
Dikatakan bahwa TPA perempuan mengalami kenaikan, dan ini merupakan sebuah kebanggaan. Dalam masyarakat modern perempuan bekerja merupakan suatu keharusan.
Karena itu artinya, penerimaan negara akan akan tetap ada pasokan, tanpa khawatir akankah ada tanggungan dari perempuan. Bagaimana pun juga perempuan ‘menganggur’ adalah beban.
Lalu bagaimana dengan pendidikan? Rasa-rasanya sangat tidak elegan ketika kita menemui fakta bahwa kebanyakan dari masyarakat Indonesia justru bekerja sebagai buruh, atau kita ameliorasikan saja menjadi ‘pegawai bawah’.
Ketidakmampuan pekerja kita untuk menjadi bos di rumah sendiri dikarenakan tingkat pendidikan yang biasanya –dan semestinya menjadi pertimbangan. Ini sudah menjadi hukum kausalitas.
Tapi apakah kita akan menyerah begitu saja pada data tanpa melalui upaya bagaimana yang seharusnya?
Jika memang yang menyebabkan pekerja kita ‘mau menerima pekerjaan apa saja karena pendidikannya rendah’, apakah menjadi petugas WC dan pemulung bisa dibilang sudah mengentaskan pengangguran hanya karena dianggap sudah berpenghasilan? Jadi sebenarnya, apa maksud dari “menurunnya pengangguran” yang sebenarnya?[MO/sr]