Oleh: Giyanti S. Pd. I
Mediaoposisi.com- Kejadian bom bunuh diri di 3 gereja di Surabaya Jawa Timur menyita perhatian publik baru-baru ini, pasalnya pada kejadian tersebut memakan korban 10 orang meninggal dunia dan 40 orang luka luka.
Seperti kejadian yang sudah sudah bom bunuh diri tersebut dikaitkan dengan terorisme. Sehingga tak ayal islam lah yang dibidik menjadi target utama. Semua yang berbau islam di curigai, dimatai-matai dan yang lebih memprihatinkan adalah hal tersebut dihubung-hubungkan dengan perjuangan syariah dan khilafah.
Islam tidak ada ajaran terorisme. Jangankan membunuh, menghilangkan nyawa tanpa hak menyakiti orang lain saja di larang.
Islam mewajibkan para pemeluknya untuk menghormati rumah ibadah agama lain. Tidak diajarkan pengrusakan apalagi mereka adalah kafir dzimmi yang berada pada wilayah daulah harus dijamin harta nyawa kehormatan dan agama mereka.
Untuk itu masyarakat harus waspada dg opini menyesatkan bahwa teroris identik dengan aktivis dakwah atau kelompok dakwah tertentu. Yang hal ini tentu saja akan sangat berbahaya demi keutuhan sebuah bangsa.
Perang terorisme hakikatnya adalah melawan islam yang dikemas sedemikian rupa. Untuk itu umat harus menyadari pentingnya bersatu memperjuangkan tegaknya syariah dalam naungan daulah. Untuk meraih Ridho Allah yang Maha Kuasa demi kehidupan yang lebih berkah.[MO/sr]