Oleh : Riyanti
(Mahasiswi UIN BANTEN)
Bukan karena gaya berpuisi beliau yang menjadikan viral, bukan pula karena suara mendayunya, bukan juga karena style pakaiannya, tapi karena ISI dari puisi ciptaannya tersebut yang menjadikannya viral .
Puisi tersebut berjudul "Ibu Indonesia"
Aku tak tahu Syariat Islam
Yang kutahu sari konde ibu Indonesia sangatlah indah
Lebih cantik dari cadar dirimu
Gerai tekukan rambutnya suci
Sesuci kain pembungkus ujudmu
Rasa ciptanya sangatlah beraneka
Menyatu dengan kodrat alam sekitar
Jari jemarinya berbau getah hutan
Peluh tersentuh angin laut
Lihatlah ibu Indonesia
Saat penglihatanmu semakin asing
Supaya kau dapat mengingat
Kecantikan asli dari bangsamu
Jika kau ingin menjadi cantik, sehat, berbudi, dan kreatif
Selamat datang di duniaku, bumi Ibu Indonesia
Aku tak tahu syariat Islam
Yang kutahu suara kidung Ibu Indonesia, sangatlah elok
Lebih merdu dari alunan adzan mu
Gemulai gerak tarinya adalah ibadah
Semurni irama puja kepada Illahi
Nafas doanya berpadu cipta
Helai demi helai benang tertenun
Lelehan demi lelehan damar mengalun
Canting menggores ayat ayat alam surga
Pandanglah Ibu Indonesia
Saat pandanganmu semakin pudar
Supaya kau dapat mengetahui kemolekan sejati dari bangsamu
Sudah sejak dahulu kala riwayat bangsa beradab ini cinta dan hormat kepada ibu Indonesia dan kaumnya
Dalam puisi tersebut ia mengungkapkan ketidaktahuan beliau mengenai syari'at Islam, padahal beliau seorang muslim. Ia juga mengatakan bahwa sari konde lebih cantik dan indah daripada cadar, suara kidung ibu Indonesia lebih indah daripada lantunan adzan.
Jika ditelisik lebih dalam, cadar dan adzan adalah syari'at Islam yang tak bisa dibandingkan dengan adat kebiasaan. Ketidaktahuan beliau terhadap syari'at Islam membuat beliau keliru dan malu ketika menyampaikan ajaran Islam. Sudah tahu TIDAK TAHU, sok belaga TAHU pula.
Islam mensyari'atkan kepada kaum Muslimah untuk senantiasa menutup auratnya menggunakan Jilbab dan Khimar (kerudung). Bukan semata-mata karena adat kebiasaan tapi merupakan suatu kewajiban atas konsekuensi keimanan dan ketaqwaan . Sebagaimana firman Allah dalam Q. S. Al-Ahzab : 59 dan An-Nur : 31.
Cadar pun bagian dari syari'at Islam, walaupun ada perbedaan pendapat tentangnya tapi tak ada satu pun ulama yang mengharamkan. Sedangkan konde adalah budaya yang jelas bukan budaya Islam. Karena konde memperlihatkan aurat (rambut) dan ini sangat bertentangan dengan ajaran Islam.
Adzan pun merupakan bagian dari syari'at Islam sejak zaman Nabi Muhammad SAW masih hidup sampai sekarang. Pentingnya adzan adalah untuk menyeru kepada kaum muslim agar menghentikan aktivitasnya sejenak lalu melaksanakan shalat dan bersujud kepada Allah SWT dalam waktu 5 kali sehari.
Ada keistimewaan pahala tersendiri bagi mu'dzin (orang yang mengumandangkan adzan) sebagaimana sabda Rasulullah saw :
"Sesungguhnya Allah dan Malaikat memberikan rahmat kepada orang yang berada di shaf (barisan) terdepan. Muadzin akan dimintakan ampunan selam suara adzannya (masih berbunyi) dan akan dibenarkan oleh siapa saja yang mendenganya baik benda cair maupun padat. Juga ia akan mendapatkan pahala bagi orang yang shalat bersamanya " (H. R. Ahmad dan An Nasa'i)
Maka Indahnya kumandang adzan tak bisa dibandingkan dengan suara kidung Ibu Indonesia yang hanya sebait lantunan yang takkan dapat meningkatkan keimanan. Sedangkan adzan merupakan kumandang tanda untuk mencharge keimanan seseorang .
Suatu budaya tak bisa dijadikan sumber pijakan kehidupan. Karena sumber hukum Islam itu hanya dua yaitu Al-Qur'an dan Assunah. Mencintai budaya/adat kebiasaan itu mubah namun jangan sampai keluar atau bertentangan dengan syari'at Islam.
Bagi seorang muslim, memahami syari'at Islam itu penting, bukan hanya dibaca tapi juga dikaji. Agar ilmu yang didapat bukan hanya sekedar lewat tapi juga tumbuh dan dirawat agar hidup lebih terarah sesuai syari'at . Di tengah gersangnya pemikiran sekuler (pemisahan antara agama dan kehidupan) membuat seorang muslim harus senantiasa berpegang teguh pada agama dan Ideologi Islam.
Mengikuti kajian rutin Islam Kaffah, berkumpul dengan teman-teman hijrah dan mendakwahkan Islam ke tengah-tengah masyarakat dapat menjadi tali pengikat agar selalu istiqomah di jalan kebenaran.
Jika tak tahu tentang Syari'at Islam, maka Jangan sok tahu apalagi Sok Menghina. Ingat adzab Allah untuk orang-orang yang menghina syari'at Islam.
Allah swt berfirman yang artinya: “Sesungguhnya orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami dan menyombongkan diri terhadapnya, sekali-kali tidak akan dibukakan pintu-pintu langit (ampunan) dan mereka tidak (pula) masuk surga, hingga unta masuk ke lobang jarum. Demikianlah Kami membalas orang-orang yang berbuat kejahatan.”(TQS. Al -A’raaf:40).[MO]