Irma Setyawati, S.Pd
( Aktivi Muslimah Peduli Umat)
Mediaoposisi.com-Pada Januari yang lalu, Forum Umat Islam Bersatu (FUIB) melaporkan mantan penyanyi cilik, Joshua Suherman, ke Bareskrim Mabes Polri karena diduga melakukan penghinaan agama Islam saat melakukan stand up comedy beberapa waktu lalu. Ketua FUIB, Rahmat Himran, mengatakan bahwa pelaporan berdasarkan sebuah video yang beredar di beberapa media sosial, khususnya di Youtube.
Setelah kasus Joshua redup, kita dihebohkan kembali oleh puisi Sukmawati Soekarnoputri yang dibacakan dalam acara 29 Tahun Anne Avantie Berkarya di Indonesia Fashion Week yang menuai kontroversi karena dianggap puisi tersebut menista agama karena menyinggung azan dan cadar. Kecaman pun datang bertubi-tubi. Bahkan Sukmawati Soekarnoputri juga dilaporkan ke polisi karena penistaan agama.
Ketika ada orang kafir benci terhadap Islam, itu hal yang biasa. Akan tetapi jika ada muslim benci terhadap Islam, itu sungguh luar biasa. Dan inilah fakta yang sedang terjadi saat ini. Sungguh duka yang sangat mendalam ketika ada seorang muslim takut, alergi hingga benci terhadap agamanya sendiri.
Bahkan yang sangat mengiris hati adalah ketika ada seorang muslim yang justru menjadi garda terdepan menolak ajaran agamanya sendiri. Mereka bernama Ahmad, Muhammad, Abdullah, dll tapi mereka benci terhadap ajaran Islam. Na’udzubillah Min Dzaalik!
Mengapa semua ini bisa terjadi ?
Tentunya kondisi ini bukan sebuah kebetulan, tapi ada yang berupaya menakut nakuti umat Islam sehingga mereka takut dan benci terhadap agamanya sendiri. Ada upaya yang sangat gencar dari musuh-musuh Islam yaitu kafir penjajah baik lewat media darat maupun udara yang terus melakukan black campaign terhadap Syariat Islam.
Tujuannya satu, agar umat Islam tidak mau lagi mengambil syariat Islam dan tetap menjadikan budaya kafir penjajah yang menjadi kiblat umat Islam.
Sehingga di gencarkanlah opini bahwa ketika umat Islam mengambil Islam, umat Islam menjadi bangsa yang mundur, tertinggal, terbelakang bahkan menjadi bangsa yang sengsara. Akan tetapi ketika mereka mengikuti budaya kafir penjajah , mereka maju dan bangkit.
Yang sangat di sayangkan lagi adalah Black campaign tersebut berhasil dengan mulusnya di lakukan oleh orang-orang kafir karena umat Islam saat ini tidak tahu apa-apa tentang ajaran agamanya sendiri, sehingga termakan dan hanyutlah mereka dengan opini-opini negative tentang Islam tersebut.
Rendahnya keinginan umat Islam untuk belajar Islam yang lebih mendalamlah yang juga turut menjadi factor kebencian mereka terhadap ajaran Islam , sehingga mereka juga akhirnya ikut - ikutan takut dan benci terhadap Islam.
Walhasil, kita banyak menjumpai Umat Islam saat ini benci terhadap syariat Islam, menolak Khilafah yang merupakan ajaran Islam, benci terhadap panji-panji Islam, menganggap kalimat takbir dan tauhid adalah kalimat teroris, suara adzan di anggap tak semerdu suara kidung, cadar di anggap tak lebih indah dari konde, hukum waris di tolak, poligami di hujat, tidak setuju larangan pemimpin perempuan, dll.
Seandainya umat Islam paham Islam secara mendalam dan kaffah (menyeluruh) mereka tidak akan benci terhadap Islam. Bahkan mereka akan memiliki antibody untuk menolak setiap black campaign yang di lakukan orang-orang kafir terhadap Syariat Islam.
Sikap yang harus di ambil oleh umat Islam
Sungguh Syari’at yang diturunkan oleh Dzat Yang Maha Sempurna yaitu Allah SWT tentulah amat sempurna dan menyeluruh , bahkan ketika diterapkan akan membawa kemuliaan bagi seluruh umat manusia, bukan malah membawa kesengsaraan. Karena Islam diturunkan oleh Allah SWT tujuannya adalah untuk menjadi rahmat bagi seluruh alam semesta.
“ Kami, tidak mengutus Engkau Muhammad, kecuali untuk menjadi rahmat bagi seluruh alam.” (QS. Al-anbiya’ : 107).
Menjadi rahmat bagi seluruh alam disini maknanya, Syariat Islam ketika seluruh hukum-hukumnya diterapkan mulai dari urusan masuk kamar mandi hingga urusan bernegara pasti akan membawa kemaslahatan dan mencegah kemafsadatan bagi seluruh manusia.
Fakta menunjukkan bukti bahwa selama 14 abad Islam pernah memimpin umat manusia dari barat hingga timur, utara hingga selatan. Dari Maroko hingga Merauke. Dan di bawah naungannya duniapun damai,aman, sentosa, dipenuhi keadilan.
Muslim, Kristen, Yahudi dan penganut agama lain pun bisa hidup aman dan damai selama berabad-abad lamnya. Sedangkan umat Islam saat ini, ketika di pimpin oleh peradaban barat, memang mereka maju secara teknologi, akan tetapi peradaban umat Islam semakin hancur dan mereka tidak mendapatkan kefitrahannya sebagai manusia.
Gaya hidup mereka bebas layaknya binatang, bahkan dimana mana kaum muslimin tidak mendapatkan jaminan keamanan. Jika kita mau membuka mata dan membuka hati, membandingkan fakta yang ada saat ini. tiada kemuliaan hidup kecuali di bawah payung Syariat Islam.[MO/br]