Oleh : Ghaniy Al Fandi (Forum Kajian Strategis Mahasiswa)
Sudah genap satu tahun acara sakral persatuan umat islam dengan nama 212 yang dilaksanakan pada 2 desember 2016. Diluar perkiraan para pengamat, membludaknya peserta aksi bela islam III yang dinamai aksi 212 padahal berbagai cara telah dilakukan oleh para tokoh yang selalu bersikap sinis bahwa mustahil umat islam dapat disatukan kembali ditengah tengah berbagai perbedaan saat ini.
Hal serupa juga dialami pada agenda reuni alumni 212, berbagai tokoh besar di dalam negeri dan para pumggawa istana mulai mengeluarkan pernyataan pernyataan bertujuan memecah belah niat ikhlas umat islam. Tidak hanya itu, mereka juga menggandeng para aparat negara untuk memuluskan rencananya. Mulai dari pemindahan tempat reuni hingga kriminalisasi dan persekusi kepada segenap panitia dan ulama reuni 212.
Tetapi nama besar seorang tokoh bahkan setinggi apapun jabatan yang dimilikinya dan sekuat apapun aparat yang menghadang tidak akan bisa menghalangi pergerakan umat islam untuk berangkat menuju monas. Selihai apapun negosiasi dan sekeras apapun persekusi yang dialami, para panitia reuni alumni 212 tidak bergeming sedikitpun untuk menggeser 1 derajatpun lokasi reuni 212.
Berbagai peserta datang dari seluruh penjuru pelosok negeri dengan berbagai usaha daya dan upaya yang dimilikinya, belum lagi ditambah dengan kekuatan semangat ukhuwah iman islam. Bahkan sebelum shubuh para peserta telah memadati kawasan reuni alumni 212 yang berada dipusat ibukota negara.
Jika tahun 2016 aksi bela islam III 212 didasari karena penghinaan alquran yang dilakukan oleh mantan gubernur ibukota maka reuni alumni 212 kali ini umat islam sepakat bahwa 2 kalimat syahadat, 1 solusi khilafah, 2 bendera al-liwa ar-rayah. Reuni alumni 212 bukan karena tujuan politik pragmatis yang dijadikan kanal politis untuk menebar bualan janji politik. Melainkan melakukan penyadaran politik yang sesungguhnya, yakni mengurusi urusan rakyat sepenuh jiwa raga . Bukan juga untuk bersenang senang diatas penderitaan saudara yang tengah ditimpa bencana. Juga bukan kegiatan intoleran yang dituduhkan oleh peternak kecebong.
2 kalimat syahadat merupakan pemersatu umat islam di seluruh pelosok dunia tidak hanya didalam negeri tanpa melihat perbedaan. Apapun bahasanya, dimanapun negerinya, bagaimanapun kondisi iklimnya dan berapapun luas samudera yang menghadang, maka persatuan yang diikat oleh 2 kalimat syahadat tidak akan terpecah, tidak akan tebelah, dan tidak akan terpisah. Inilah bhineka tunggal ika berbeda beda tetapi tetap satu yaitu satu dengan diikat oleh kalimat syahadat.
1 solusi yaitu khilafah. Munculnya berbagai kerusakan seperti korupsi oleh para pejabat rakus layaknya tikus, ketidakjelasan hukum yakni tumpul keatas tetapi sangat tajam kebawah, semakin sulit dan susahnya hidup dari waktu ke waku meskipun berganti penguasa dengan berbagai janji tipu daya. Maka apalagi yang bisa diharapkan dari sistem rusak dan usang ini ?. padahal umat islam punya sistem sendiri yang telah dicontohkan oleh baginda rasulullah SAW yakni khilafah islamiyah.
2 bendera al-liwa ar-rayah. Sejarah telah menunjukan bagaimana bendera ini telah menyatukan umat islam di seluruh penjuru dunia. Inilah bendera umat islam bukan bendera HTI, bukan bendera ISIS, juga bukan bendera teroris. Dengan bendera inilah umat islam menaklukan imperium persia yang ketika itu menjadi imperium terbesar didunia. Dengan semangat bendera al-liwa ar-rayah islam dapat tersebar hingga ke pelosok nusantara.
Sungguh periode kebangkitan umat muslim akan segera datang. Sungguh sinar fajar kemenangan umat islam atas musuh musuh islam segera terbit. Sungguh singa peradaban sebagai sang pemilik peradaban gemilang akan segera sadar terbangun dan siap menerkam semua para penghadang dan para sekutunya. Setelah pingsan selama lebih dari 90 tahun setelah dibius pada tahun 1924 M.
Selayaknya sang raja hutan yang akan memimpin seluruh kehidupan yang berada di dalam hutan. Akan menjadi hakim dan menerapkan hukum yang tidak hanya tajam kepada yang lemah juga akan selalu tajam dan tidak akan tumpul sedikitpun kepada yang kuat. Akan menjadi pelindung bagi yang hewan yang lemah. Serta akan senantiasa mengorbankan apapun yang dimilikinya bahkan hingga nyawa sekalipun untuk melindungi wilayahnya dan semua yang berada di dalamnya dari serangan musuh musuhnya.
Maka persiapkan diri anda untuk menyambut kebangkitan singa peradaban yang telah lama pingsan yang saat ini telah menunjukan kesadarannya dengan menunjukan kibasan ekornya. Pasti tidak akan lama lagi sang singa peradaban akan kembali menguasai dunia. Maka pertanyaannya siapkah diri anda menjadi bagian dari kelompok singa peradaban atau anda menjadi lawan singa yang suatu saat diterkam dan dikoyak dagingnya oleh singa perdaban ???.
from Pojok Aktivis