-->

Ade Armando Umpat KH. Didin Sebagai Busuk, Buruk, dan Tolol

Silahkan Bagikan Jika Bermanfaat
Advertisemen


Ade Armando bikin ulah lagi. Kali ini Prof. Dr. K.H. Didin Hafidhuddin, seorang ulama asal Bogor, Guru Besar Ilmu Agama IPB, mantan Ketua Umum Badan Amil Zakat Nasional Republik Indonesia (2004 – 2015), yang saat ini menduduki jabatan Wakil Ketua Dewan Pertimbangan MUI Pusat, mendapat penghinaan yang luar biasa dari Ade Armando (tersangka kasus atas pernyataan ‘Allah bukan orang Arab’ yang saat ini kasusnya tidak jelas).


Melalui akun facebooknya (7/12/2017), Ade Armando menyebut K.H. Didin Hafidhuddin dengan beragam umpatan…

“Pak Didin Hafidhuddin, kalau ini memang kalimat Anda, tolong jelaskan apa maksudnya?

Siapa yang Bapak maksud sebagai ‘kafir’?

Bapak kan profesor. Dosen IPB pula.

Karena itu Anda perlu mempertanggungjawabkan kalimat Anda.

Apakah yang Bapak maksudkan kafir adalah non-muslim?

Kalau benar begitu, Bapak adalah dosen busuk dan buruk.

Kalau benar begitu, Bapak menghancurkan Indonesia.

Bapak kepengen muslim dan non-muslim bermusuhan?

Kalau Bapak prihatin dengan kondisi ekonomi umat Islam, ya bangunlah kualitas orang muslim.

Jangan malah cengeng dan kasih imbauan tolol untuk bermusuhan dengan non-muslim.

Tapi kalau yang Bapak maksudkan dengan kaum kafir itu bukan non-muslim, ya tolong jelaskan.

Siapa yang bapak maksudkan dengan kafir?

Apa ciri-ciri kafir?

Tolong ya Pak.

Bapak orang pinter.

Orang pinter seharusnya memberi seruan yang pintar.

Jangan dungu!”

Ade Armando bereaksi atas sebuah gambar poster INDIKATOR KEBANGKITAN EKONOMI SYARI’AH yang memuat kata-kata dari K.H. Didin Hafidhuddin.

Atas pernyataan Ade Armando ini KH Didin Hafidhuddin memberi tanggapan yang disampaikannya kepada Umat Islam yang menanyakan perihal itu:



“Ass wr wb.. Sehubungan dengan kata kata kasar dan penghinaan yang dilontarkan sdr Ade Armando pada diri saya, maka ingin saya sampaikan bahwa saya sama sekali tidak marah dan tidak tersinggung dengan penghinaannya itu karena yang dihina adalah pribadi saya. Kita wajib marah ketika agama yang dihina atau ketika Al-Quran dinista atau ketika ajaran atau syariat Islam yang dilecehkan. Terima kasih atas respon yang luar biasa dari saudara-saudara. Salam.DH.”

Terimakasih Gurunda, yang telah mengajarkan kepada kami Umat Islam akhlak yang mulia.

*Sumber: fb (kl/lk) Eramuslim



Silahkan Bagikan Jika Bermanfaat

Disclaimer: Gambar, artikel ataupun video yang ada di web ini terkadang berasal dari berbagai sumber media lain. Hak Cipta sepenuhnya dipegang oleh sumber tersebut. Jika ada masalah terkait hal ini, Anda dapat menghubungi kami disini.
Related Posts
Disqus Comments
close