-->

Sebelum Berkuasa Bicaranya Manis Setelah Berkuasa Rakus-rakus Juga

Silahkan Bagikan Jika Bermanfaat
Advertisemen

Partai Solidaritas Indonesia (PSI) membuka pendaftaran calon legislatif (caleg) 2019 secara terbuka. Siapa saja boleh mendaf­tar. Kelulusan bakal caleg tergantung juri yang menilainya. Namun, warganet tetap skeptis dengan cara ini.

Salah satu juri seleksi bakal caleg PSI adalah mantan Ketua Mahkamah Konstitusi, Mahfud MD. Dia bilang, banyak parpol sebelum duduk di parlemen mengumbar janji muluk-muluk. Namun, begitu sampai parlemen tak jauh berbeda, banyak kadernya yang ‘dikirim’ ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

“Banyak partai sebelum berdiri janjinya baik semua tapi begitu mempunyai wakil di DPR, wakil­nya dikirim ke KPK,” ujar Mahfud di kantor DPP PSI, Jakarta Pusat kemarin.

Mahfud menaruh hormat dengan proses seleksi caleg secara terbuka yang dilakukan PSI. Dia menyata­kan, harus ada inovasi baru dalam perekrutan bakal caleg dan memi­nimalisir isu nepotisme.

“Bukan rahasia lagi ya kalo re­krutmen caleg kita itu lebih banyak diwarnai isu nepotism dan kolutif. Ya mengambil orang terdekat atau ber­dasarkan dekat dengan pimpinan par­tai,” ungkap Mahfud menjelaskan.

Kendati begitu, Warganet tidak yakin dengan partai baru tersebut dan akan menjadi sama saja pada waktunya. “Semua partai kalo mau pemilu SEMUA ngomong anti ko­rupsi, meskipun udah terbukti ang­gotanya terjerat korupsi,” cuit akun @mumboju.

“Belum merasakan manisnya proyek….coba deh kalau tahan….tapi gak yakin,” kata akun @masyoyox

Beberapa warganet juga menyata­kan bahwa anak muda yang diincar oleh PSI akan sama saja jika sudah menjabat. Para politisi muda tersebut diyakini akan tergoda dalam pusaran korupsi.

“Sama aja ntar kalau sudah pegang jabatan biasalah pa lagi partai baru. Anak muda yang masih ambisius dlm segala hak termasuk uang harta kekuasaan,” sindir akun @ Umarsaid7777

“Belum jadi ya ngomongnya gitu semua, kalau sudah jadi gak ada ja­minan akan nolak uang sekarung…,” ujar akun @ReyArton.

Salah satu peserta bacaleg PSI datang dari musisi Tanah Air yaitu Giring Nidji. Dia tertarik dalam dunia politik dan menebar janji saat melakukan uji seleksi yang dilak­sanakan di DPP PSI.

Salah satu pertanyaan datang dari juri Guru Besar Psikologi Universitas Indonesia Hamdi Muluk. Dia menanyakan bagaimana jika ada tawaran uang dengan jumlah yang banyak untuk membantu pihak tertentu.

“Ya tolak saja. Saya bilang ya, ‘sudahlah, kamu mau bantuin apa sih, ya sudah saya bantuin, enggak usah kasih duit’,” jawab Giring dengan tegas.

Giring yang siap menghadapi de­rasnya politik di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) mengaku siap jika memiliki banyak musuh politik. Dengan kehidupan yang sudah berkecukupan Giring mantap tidak akan menerima suap.

Warganet kembali sinis dengan salah satu bacaleg yang tidak akan menerima suap saat menjadi ang­gota dewan kelak. Beberapa akun menganggap janji tersebut palsu dan belum bisa dibuktikan.

“Sekarang belum…lha belum masuk ke sistem dan legislatif .. kalau sudah? gak jamin saya,” tutur akun @jakabudi75.

“Tolong ini dicatet, dikeluarkan lagi jika dia tersandung kasus so­gokan.” Kesal akun @daripadangga mendengar janji yang sudah sering didengar.

Warganet lainnya senang dengan sistem terbuka yang dilakukan oleh partai baru tersebut. Menurut beberapa akun itu adalah terobosan baru yang baik dan akan memilih ba­caleg yang konsisten dalam seleksi tersebut.

“Wah, boljug ni cara merekrut calegnya…klau nanti yernyata ca­legnya bagus2 aq mau pilih ah, biar ada pembaharuan di DPR,” kagum akun@arta001

“Terobosan baru di Indonesia. Melibatkan pihak luar partai sbg juri dan di ekspos ke publik. #partai #modern #progresif #inovatif,” puji akun @denny_hoteller.

Sekretaris Jenderal PSI, Raja Juli Antoni mengatakan, seleksi bakal caleg digelar terbuka dengan juri independen. Bakal caleg harus memiliki kriteria inkusif dan toleran, dan berkomitmen terhadap pember­antasan korupsi.

“Harus adanya komitmen ter­hadap empat pilar kebangsaan,” kata Raja Juli di DPP PSI, Jakarta, kemarin.

Raja menambahkan, PSI juga mencari calon yang kreatif untuk bisa menyelesaikan permasala­han masyarakat dengan pendekatan baru. Lalu calon juga harus men­jadi role model bagi lingkungan sekitarnya. ***

rmol



Silahkan Bagikan Jika Bermanfaat

Disclaimer: Gambar, artikel ataupun video yang ada di web ini terkadang berasal dari berbagai sumber media lain. Hak Cipta sepenuhnya dipegang oleh sumber tersebut. Jika ada masalah terkait hal ini, Anda dapat menghubungi kami disini.
Related Posts
Disqus Comments
close