Korban Muslim Bosnia Ungkap Kebohongan Media saat Pembantaian
Opini Bangsa - Pengadilan perang PBB di Belanda telah menjatuhkan vonis hukuman seumur hidup penjara terhadap ‘jagal’ Muslim Bosnia, Ratko Mladic. Ia dinilai terbukti menjadi dalang di balik genosida terhadap 8.000 pria dan anak laki-laki Muslim di Srebrenica, Bosnia.
Seorang korban wanita yang berasal dari Screbrenia, Munira Subasic memberikan kesaksian tentang apa yang sebenarnya terjadi. Dikutip dari Reuters pada Rabu (23/11/2107) bahwa Serbia yang dulu merupakan bagian republik Yugoslavia yang paling kuat menyerbu dataran Bosnia.
Saat itu kenang Subasic, TV Serbia menyiarkan kedatangan Mladic ke kamp pengunsi di Srebrenica pada tanggal 12 Juli. Dalam tayangan tersebut Mladic ditampilkan sedang memberi cokelat dan permen kepada anak-anak.
Ia juga menghampiri para wanita-wanita Muslim yang ketika itu sedang ketakutan. Mladic tampak berusaha menyakinkan mereka bahwa kedatangannya untuk memberikan harapan damai. Muslim Bosnia seakan terbius oleh propaganda tayangan itu.
Namun, cerita berbeda justru datang sesaat setelah siaran selesai ditayangkan. Mladic pun berubah menjadi jagal manusia. Saat media tak lagi mengekpose kedatangannya, jederal Serbia itu memerintahkan untuk membunuh, memperkosa wanita dan menculik seluruh laki-laki Muslim.
“Setelah kamera tak merekam, dia memberikan perintah untuk membunuh siapapun yang bisa dibunuh, memerkosa siapapun yang bisa diperkosa, dan terakhir dia memerintahkan kami semua diusir dari Srebrenica, sehingga dia bisa melakukan pembersihan etnis di kota,” kenang Subasic.
Pada awalnya, Screbrenia telah dinyatakan sebagai area aman dan dijaga oleh pasukan perdamaian dari PBB. Akan tetapi, para pasukan perdamaian PBB yang saat itu berasal dari Belanda tak bisa berbuat apa-apa.
Mladic lantas memerintahkan pasukannya untuk memisahkan warga pria dan perempuan. Para warga pria, termasuk anak-anak laki-laki lalu digiring ke bus dan di bawa ke suatu tempat guna ditembak mati.
Putra dari Subasic, Nermin, dan suaminya, Hilmo adalah korban keekejaman dari perintah Mladic kala itu. Tubuh keduanya ditemukan di pemakaman massal oleh Komisi Internasional Orang-orang Hilang (ICMP). Dari total diduga 8.000 korban, ICMP baru mengidentifikasi sekitar 6.900 korban di Srebrenica lewat analisis DNA. [opinibangsa.info / kn]