Gagal Tangani Konflik Rohingya, Suu Kyi Dianugerahi Penghargaan Islamofobia
Opini Bangsa - Komisi Hak Asasi Manusia Islam menganugerahkan sebuah penghargaan kepada Menteri Luar Negeri dan Pemimpin de facto Myanmar, Aung San Suu Kyi pada hari Minggu (26/11/2017) silam. Namun pemberian penghargaan tersebut bukan untuk mengapresiasi kinerja Suu Kyi, melainkan untuk mengkritik kebijakannya dalam menangani krisis kemanusiaan di Negara Bagian Rakhine.
Seperti dikutip dari Anadolu Agency, Suu Kyi dianugerahi Penghargaan Islamofobia oleh Komisi HAM Islam. Organisasi pemerhati HAM yang berbasis di London, Inggris ini menyebut Suu Kyi sebagai sosok yang bertanggung jawab atas penderitaan yang dialami oleh warga Rohingya saat ini.
Komisi HAM Islam juga mengkritik tindakan Suu Kyi yang memilih untuk diam menghadapi pembunuhan terhadap lebih dari 2.000 warga Muslim di Rakhine. Selain itu, sikap Suu Kyi yang pasif juga dinilai menyebabkan 617.000 warga Rohingya mengungsi dari kampung halamannya ke Bangladesh.
Sebelumnya, Komisi HAM Islam juga telah menganugerahkan Penghargaan Islamofobia terhadap beberapa tokoh dunia yang dianggap menunjukkan sikap permusuhan terhadap umat Islam. Beberapa di antaranya adalah Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, politikus sayap kanan Perancis Marie Le Pen, dan politikus garis keras Geert Wilders.
Tak hanya itu, stasiun televisi berita asal AS Fox News juga mendapatkan penghargaan serupa. Menurut komisi tersebut, Fox News kerap memberitakan kabar-kabar yang memojokkan umat dan agama Islam.
Seperti diketahui, Suu Kyi saat ini masih terus mendapatkan sorotan dari dunia internasional. Pasalnya, sosok yang sempat mendapatkan penghargaan Nobel Perdamaian ini dianggap tak mampu menyelesaikan konflik berdarah yang membuat warga Rohingya di Rakhine memutuskan untuk mengungsi ke Bangladesh. [opinibangsa.info / kml]