Asap dan Abu Gunung Agung Setinggi 6 Ribu Mdpl Mengarah ke Selatan
Opini Bangsa - Gunung Agung masih bererupsi dengan asap dan abu setinggi 6.000 meter di atas permukaan laut (Mdpl). Angin mengarah ke selatan-tenggara membawa material abu hingga selatan Bali.
"Arah angin tergantung musim dan ada indikasi mengarah ke barat daya-selatan-tenggara," kata Kepala Bidang Mitigasi Gunungapi PVMBG, Gede Suantika, di Pos Pengamatan Gunung Agung, Rendang, Karangasem, Bali, Senin (27/11/2017).
Menurut data dari Volcanic Ash Advisory, angin membawa abu vulkanik ke barat daya, lalu di daerah Klungkung angin berubah ke selatan menuju Gianyar, Denpasar hingga Badung bagian tengah dan timur. Arah angin ini berlaku hingga pukul 15.50 WITa.
Pada petang hingga malam nanti, angin diperkirakan cenderung mengarah ke tenggara yakni Selat Lombok. Akibat arah angin ini, Bandara I Gusti Ngurah Rai ditutup sejak pukul 07.00 WITa hingga 24 jam ke depan.
"Intensitas abu tebal di dekat wilayah Gunung Agung dan lava belum mengalir keluar dari kawah," ujar Suantika.
Semakin jauh angin bertiup maka semakin menipis intensitas abu vulkaniknya. Namun warga diharapkan tetap memakai masker saat beraktivitas di luar ruangan karena abu vulkanik berbentuk tajam seperti kaca.
Sementara itu, lava yang masih terjebak di kawah belum diketahui kedalamannya. Namun pijaran cahaya dari lava tampak memantul di asap pada malam hari.
"Lava masih di kawah karena cahayanya teramati saat malam hari," ucap Suantika.
Laporan pengamatan PVMBG terhadap gunung setinggi 3.142 Mdpl itu periode 00.00-06.00 WITa menunjukkan warna asap abu-abu kehitaman. Ketinggian tercatat 3.000 meter dari permukaan kawah.
"Ketinggian asap dan abu 6.142 meter dari permukaan laut dan ada penambahan tekanan gas," ungkap Suantika. [opinibangsa.info / dtk]