-->

Luhut: Hasil Tambang Freeport Tidak Begitu Penting

Silahkan Bagikan Jika Bermanfaat
Advertisemen


Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan menyampaikan pandangannya terkait ekonomi maritim Indonesia. Dia juga menyebut nilai hasil tambang tidak begitu penting.

“Benar kata presiden, ekonomi kemaritiman kita ini sudah lama dipunggungi pihak lain. Kenapa tidak dari dulu, sehingga bisa mengeksploitasi potensi yang ada untuk kesejahteraan masyarakat,” kata Luhut dalam acara Forum Merdeka Barat di Gedung Binagraha Kantor Staf Presiden, Rabu (18/10/2017).

Dia menjelaskan hingga kini potensi ekonomi maritim baru mencapai USD1,33 triliun atau sekitar Rp17 ribu triliun per tahun. Luhut menduga masih ada 83 persen lainnya dapat dihasilkan dari kekayaan maritim Indonesia.

Dia menjabarkan angka tersebut terdiri dari sektor pertambangan dan energi USD210 juta, agrikultural USD210 juta. Selain itu industri jasa maritim USD200 juta, sumber daya nonkonvensional USD200 juta, dan industri bioteknologi USD180 juta.

Kemudian sumber daya pulau-pulau kecil USD120 juta, industri pengolahan ikan USD100 juta, wisata bahari USD60 juta, transportasi laut USD30 juta, hutan mangrove USD8 juta, serta perikanan tangkap USD12 juta.

Dalam kesempatan itu luhut juga menyinggung soal pertambangan Freeport. “Saya menilai hasil tambang Freeport tidak begitu penting, karena kontribusi untuk negara tidak begitu besar. Jadi jangan dinilai Freeport menggunakan perasaan tetapi hitung-hitungan nominal,” ungkapnya.

Menurut Luhut permasalahannya adalah pada kemanuan bangsa Indonesia untuk mengolahnya dengan benar atau tidak. “Jangan melulu konflik internal, masalah kita di depan besar dan itu yang harus kita selesaikan agar ekonomi tumbuh dan masyarakat sejahtera,” ujar Luhut.

“Kita harus bertarung dengan dunia luar untuk meyakinkan investor, naruh duit di sini,” tandasnya.

Seperti diketahui, beberapa waktu lalu terjadi pembicaraan terkait pengambilalihan saham mayoritas di PT Freeport Indonesia oleh pemerintaah. Namun belakangan muncul informasi belum ada kesepakatan final dalam pembicaraan itu.

kiblat


Silahkan Bagikan Jika Bermanfaat

Disclaimer: Gambar, artikel ataupun video yang ada di web ini terkadang berasal dari berbagai sumber media lain. Hak Cipta sepenuhnya dipegang oleh sumber tersebut. Jika ada masalah terkait hal ini, Anda dapat menghubungi kami disini.
Related Posts
Disqus Comments
close