-->

Keteguhan Seorang Anak Afganistan dalam Membela Al-Qur’an

Silahkan Bagikan Jika Bermanfaat
Advertisemen

Keteguhan Seorang Anak Afganistan dalam Membela Al-Qur’an

Berita Islam 24H - Kisah ini diceritakan oleh Syaikh Abdullah Azzam dalam kitab beliau Tarbiyah Jihadiyah. Bahwa pernah di suatu waktu di Maidan, Afganistan, Rusia mengadakan serangan. Mereka membantai semua warga yang ada dan tidak menyisakan penduduknya kecuali tiga puluh perempuan. Yang lainnya mereka bantai habis.

Di desa yang lain di Provinsi Lugar, kaum Komunis Afghan menyembelih empat puluh tiga orang yang terdiri dari lelaki jompo, ulama, wanita, dan anak-anak, kemudian jenazah mereka dibakar pada hari Idul Adha atau beberapa hari sebelumnya.

Dalam pembantaian tersebut terdapat seorang anak laki-laki berusia dua belas tahun yang bersembunyi di bawah tempat tidur. Tentara Rusia masuk ke dalam rumah dan menggeledah isinya. Kebetulan mereka mendapatkan mushaf Al-Qur’an, lantas mushaf tersebut dibanting dengan keras sebagai bentuk penghinaan. Tiba-tiba anak yang bersembunyi tadi bergerak dari bawah tempat tidur. Keluar ke depan tentara Rusia dan mengambil mushaf yang dibanting, kemudian memegang erat mushaf tersebut dengan kedua tangannya.

Ia berkata, “Ini adalah kitab Rabb kami, kitab ini adalah kemuliaan dan syiar kami.”

“Buang kitab itu!” perintah tentara Rusia.

Berangkat dari keimanan yang dimiliki, anak itu menjawab, “Meski kalian potong-potong tubuhku, demi Allah, aku tidak akan melepaskannya dari tanganku.” Sebab sikap hormat anak itu terhadap agamanya, maka tentara Rusia pun menghormatinya. Ketika mereka membantai semua yang ada di dalam rumah itu, mereka tetap membiarkan anak tersebut hidup.

Jika kita boleh bertanya, kebaikan seperti apa yang dimilikinya? Seorang anak kecil yang sebenarnya belum memahami Al-Qur’an secara menyeluruh selain bahwa ia adalah kitab suci. Belum mempelajari sejauh mana Al-Qur’an tersebut menjadi pedoman hidup yang sakral bagi setiap muslim. Kebaikan iman seperti apa yang mendorongnya membela Al-Qur’an. Sehingga, apabila di umur kita saat ini yang lebih tua tidak punya ghirah untuk itu, kita boleh bertanya, adakah kebaikan yang kita miliki?

Penulis: Ibnu Syamsi / Yanisari Teams

Disadur dari buku “Tarbiyah Jihadiyah”, Karya Dr. Abdullah Azzam, Penerbit Jazera. [beritaislam24h.info / kn]


Silahkan Bagikan Jika Bermanfaat

Disclaimer: Gambar, artikel ataupun video yang ada di web ini terkadang berasal dari berbagai sumber media lain. Hak Cipta sepenuhnya dipegang oleh sumber tersebut. Jika ada masalah terkait hal ini, Anda dapat menghubungi kami disini.
Related Posts
Disqus Comments
close