Polisi di Surabaya mengamankan kotak kardus diduga berisi bom di pinggir jalan kompleks perumahan kawasan Rungkut, Surabaya, Jawa Timur. Kapolsek Rungkut Kompol Esti S Oetami mengatakan pada sisi atas kotak kardus itu bertuliskan "Awas Ada Bom".
"Sesuai Standar Operasional Prosedur kami segera mendatangkan Tim Gegana Kepolisian Daerah Jawa Timur untuk mengamankannya," ujar Esti, Kamis (19/10) seperti dilansir Antara.
Dia menyebutkan, kardus berwarna coklat itu dikemas rapi diletakkan di bawah tiang sambungan kabel telepon. Berdasarkan informasi awal, kardus itu pertama kali ditemukan oleh seorang warga pada 09.30 WIB.
Namun menurut Esti, warga baru melapor ke polisi pada sekitar pukul 14.30 WIB, yang kemudian segera mendatangkan Tim "Indonesia Automatic Fingerprint Identification System" (Inafis) dari Kepolisian Resor Kota Besar Surabaya untuk melakukan olah tempat kejadian perkara, serta Tim Gegana Kepolisian Daerah Jawa Timur untuk melakukan penyisiran dugaan bom.
"Sore tadi tempat kejadian perkara sudah steril dan kami pastikan isi kardus cuma pecahan kaca, bukan bom," ujarnya.
Saat ini polisi sedang memburu pelaku yang berupaya menebar teror tersebut. "Kami tetap melakukan penyelidikan untuk mencari siapa orang yang berbuat iseng itu," katanya.
Salah satunya polisi kini sedang menelusuri kamera Closed Circuit Television (CCTV) di sekitar tempat kejadian
"Sesuai Standar Operasional Prosedur kami segera mendatangkan Tim Gegana Kepolisian Daerah Jawa Timur untuk mengamankannya," ujar Esti, Kamis (19/10) seperti dilansir Antara.
Standar Operasional Prosedur |
Tim Gegana kemudian melakukan sterilisasi tempat kejadian perkara dan mengevakuasi kotak kardus tersebut. "Ternyata isi di dalam kardus cuma pecahan kaca, bukan bom," ucapnya.
Esti menduga kotak kardus bertuliskan "Awas Ada Bom" tersebut, sengaja diletakkan di pinggir jalan oleh orang yang tak bertanggung jawab dengan tujuan untuk meneror masyarakat.
Esti menduga kotak kardus bertuliskan "Awas Ada Bom" tersebut, sengaja diletakkan di pinggir jalan oleh orang yang tak bertanggung jawab dengan tujuan untuk meneror masyarakat.
Dia menyebutkan, kardus berwarna coklat itu dikemas rapi diletakkan di bawah tiang sambungan kabel telepon. Berdasarkan informasi awal, kardus itu pertama kali ditemukan oleh seorang warga pada 09.30 WIB.
Namun menurut Esti, warga baru melapor ke polisi pada sekitar pukul 14.30 WIB, yang kemudian segera mendatangkan Tim "Indonesia Automatic Fingerprint Identification System" (Inafis) dari Kepolisian Resor Kota Besar Surabaya untuk melakukan olah tempat kejadian perkara, serta Tim Gegana Kepolisian Daerah Jawa Timur untuk melakukan penyisiran dugaan bom.
"Sore tadi tempat kejadian perkara sudah steril dan kami pastikan isi kardus cuma pecahan kaca, bukan bom," ujarnya.
Saat ini polisi sedang memburu pelaku yang berupaya menebar teror tersebut. "Kami tetap melakukan penyelidikan untuk mencari siapa orang yang berbuat iseng itu," katanya.
Salah satunya polisi kini sedang menelusuri kamera Closed Circuit Television (CCTV) di sekitar tempat kejadian
kumparan