-->

Duh...4 Irjen Pol Ikut Pilkada Serentak 2018, Kabarnya 2 Maju Melalui PDI P, 1 Nasdem dan..

Silahkan Bagikan Jika Bermanfaat
Advertisemen



PERHELATAN Pemilu Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2018 yang akan digelar tahun depan bakal diramaikan sejumlah perwira tinggi (pati) Polri. Ada empat nama yang dikabarkan bakal maju sebagai calon gubernur.


Mereka adalah Wakil Kepala Lembaga Pendidikan dan Pelatihan (Lemdiklat) Irjen Pol Anton Charliyan. Mantan Kapolda Jawa Barat (Jabar) ini mengaku siap maju dalam Pilgub Jabar 2018. Menurut Anton, dirinya tinggal menunggu restu dari Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian guna memuluskan langkahnya tersebut. Selain bermodalkan darah Sunda dari Tasikmalaya, Anton juga sudah memasuki masa pensiun. Selama bertugas, Anton cukup dikenal di Polda Jabar.

Selanjutnya Kapolda Sumatera Utara Irjen Pol Paulus Waterpauw yang juga akan maju dalam Pilgub Papua. Mantan wakil kepala Badan Intelijen dan Keamanan Polri tersebut maju lewat DPD Partai Golkar dan DPD PDIP Provinsi Papua. Meski demikian, keputusan Paulus untuk maju Pilgub Papua masih bergantung pimpinan Polri. Kemudian Kapolda Kaltim Irjen Pol Safaruddin juga masuk bakal calon gubernur Kalimantan Timur (Kaltim). Dia mengaku sudah mengikuti uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test) di DPP PDI Perjuangan. Pati keempat adalah Komandan Korps Brimob Mabes Polri Irjen Pol Murad Ismail.

Dia menyatakan siap mencalonkan diri pada Pilgub Maluku. Beredar kabar bahwa Partai NasDem bahkan sudah resmi menetapkan Murad sebagai calon gubernur Maluku. Murad Ismail merupakan putra kelahiran Maluku. Pada 2013 sampai 2015 jenderal bintang dua ini pernah menjabat sebagai kapolda Maluku.

menanggapi hal itu, Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian pun mengimbau kepada para perwiranya yang telah yakin mencalonkan diri agar segera mengundurkan diri.Kalau sudah yakin lebih baik mengundurkan diri," ujar Tito

Tito berharap, dengan adanya pencalonan diri para anggotanya itu tidak menyebabkan terjadinya konflik kepentingan. Dia pun memastikan, sesuai instruksi Presiden, maka Polri dalam pemilu harus netral. "Mengamankan, bukan memenangkan," ujar Tito

sindo/Josss


Silahkan Bagikan Jika Bermanfaat

Disclaimer: Gambar, artikel ataupun video yang ada di web ini terkadang berasal dari berbagai sumber media lain. Hak Cipta sepenuhnya dipegang oleh sumber tersebut. Jika ada masalah terkait hal ini, Anda dapat menghubungi kami disini.
Related Posts
Disqus Comments
close