Dua terduga anggota kelompok teroris tertembak dalam kontak senjata antara tim Detasemen Khusus 88 Antiteror, yang terjadi di lereng perbukitan Mawu Dalam, Desa Talapiti, Kecamatan Ambalawi, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), Senin (30/10.
“Yang tertembak adalah Amir alias Dance dan Yaman,” kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Polri Brigjen Pol Rikwanto di Jakarta.
Dalam baku tembak tersebut, tim Densus berhadapan dengan empat pelaku bersenjata. Sementara dua orang pelaku lainnya yang diduga bernama Iqbal dan Nandar lolos dari kejaran petugas.
Rikwanto menerangkan, Iqbal, Nandar dan Yaman diketahui merupakan anggota kelompok Jamaah Ansharut Daulah (JAD) Bima.
Sementara Amir alias Dance merupakan anggota kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) pimpinan mendiang Santoso alias Abu Wardah.
“Dia juga diketahui menerima perintah dari Santoso untuk melakukan teror di Bima,” kata Rikwanto.
Para tersangka tersebut diduga terlibat dalam peristiwa penembakan terhadap polisi yang terjadi di Bima pada 11 September 2017.
Dalam penangkapan Amir dan Yaman, tim Densus menemukan satu pucuk senjata rakitan yang diduga digunakan tersangka untuk menembak polisi. “Senjata masih dalam proses identifikasi,” katanya.
Ant
