Seorang wanita, Titin Hendiko (43) meraup keuntungan Rp.1,7 miliar dengan mengaku sebagai keponakan Kapolri Jenderal Tito Karnavian dengan iming-iming memasukkan sejumlah pemuda ke Akademi Kepolisian.
Kadiv Humas Polri Irjen Setyo Wasisto menegaskan, Kapolri tidak memiliki keponakan atas nama tersebut. Menurut Setyo, pelaku sudah cukup lama melakukan praktik tersebut. Motif utamanya pun untuk mencari keuntungan.
"Ini yang disebut menembak diatas kuda, mereka ambil duit, kalau lulus (diterima Akpol) untung, kalau tidak lulus dipotong juga kalo ga lulus," kata Setyo di Mabes Polri, Senin (30/10).
Misalkan, dengan membayar Rp 100 juta, seorang pemuda dijanjikan masuk Akpol oleh Titin. Kemudian, ketika pemuda tersebut lulus dengan kemampuan sendiri, pemuda tersebut tetap dimintai uang. Padahal, Titin tidak melakukan apapun unyuk meluluskan pemuda tersebut.
"Begitu tidak lulus, Titin kan sudah potong sama administrasi begini-begini, potong 20 juta (misalnya). Dia lulus dapat, tidak lulus juga dapat, padahal dia tidak berhubungan sama siapa-siapa," jelas Setyo.
Titin sendiri merupakan warga Apartemen M Gol Tower, Bekasi Barat, Jawa Barat. Kendati demikian, dia juga diketahui berasal dari Desa Candinata, Kutasari, Kabupaten Purbalingga. Saat ini, Titin sudah diamankan oleh Polres Purbalingga.
Kadiv Humas Polri Irjen Setyo Wasisto menegaskan, Kapolri tidak memiliki keponakan atas nama tersebut. Menurut Setyo, pelaku sudah cukup lama melakukan praktik tersebut. Motif utamanya pun untuk mencari keuntungan.
"Ini yang disebut menembak diatas kuda, mereka ambil duit, kalau lulus (diterima Akpol) untung, kalau tidak lulus dipotong juga kalo ga lulus," kata Setyo di Mabes Polri, Senin (30/10).
Misalkan, dengan membayar Rp 100 juta, seorang pemuda dijanjikan masuk Akpol oleh Titin. Kemudian, ketika pemuda tersebut lulus dengan kemampuan sendiri, pemuda tersebut tetap dimintai uang. Padahal, Titin tidak melakukan apapun unyuk meluluskan pemuda tersebut.
"Begitu tidak lulus, Titin kan sudah potong sama administrasi begini-begini, potong 20 juta (misalnya). Dia lulus dapat, tidak lulus juga dapat, padahal dia tidak berhubungan sama siapa-siapa," jelas Setyo.
Titin sendiri merupakan warga Apartemen M Gol Tower, Bekasi Barat, Jawa Barat. Kendati demikian, dia juga diketahui berasal dari Desa Candinata, Kutasari, Kabupaten Purbalingga. Saat ini, Titin sudah diamankan oleh Polres Purbalingga.
Republika