Keberadaan Muhammad Arifin (6), pelajar kelas 1 SDN Tanggulangin II, Kecamatan Montong, Kabupaten Tuban yang hilang secara misterius saat sedang sekolah masih menjadi pertanyaan besar sejumlah pihak, termasuk dari keluarga korban.
Pasalnya, perlengkapan sekolah yang berupa tas dan isinya milik Arifin masih berada di dalam kelas. Sedangkan pihak sekolah juga tidak memberitahukan kepada keluarga korban jika salah satu muridnya itu tidak ada di sekolah setelah jam istirahat.
Berdasarkan keterangan dari pihak keluarga korban, Arifin yang merupakan anak kedua dari pasangan Samijo dengan Watini itu diketahui tidak ada di kelas setelah jam istirahat, Senin (16/10/2017) lalu. Sedangkan tas milik korban juga masih berada di tempat duduk biasanya saat korban belajar di ruang kelas itu.
"Jam pertama itu kata teman-temannya dia masih ikut pelajaran. Terus waktu mau dibagi buku tabungan setelah istirahat itu sudah tidak ada," cerita Watini (45), yang merupakan ibu dari bocah SD tersebut, Kamis (19/10/2017).
Menurut orang tua korban, pihak guru yang mengetahui salah satu muridnya tidak ada di ruangan kelas sudah berniat untuk mencari ke rumah korban yang hanya berjarak sekitar 300 dari sekolah itu. Namun, lantaran diduga lupa, pihak sekolah juga tidak memberitahukan hal itu kepada keluarga korban.
"Kita tidak ada yang memberitahu awalnya. Tahunya waktu pulang kerja anak saya tidak ada di rumah itu. Kalau tasnya yang tertinggal di kelas di bawakan temannya yang masih kerabat," tambahnya.
Saat hilang tersebut, korban yang masih anak-anak itu dimungkinkan masih menggunakan seragam sekolah baju warna putih dan celana merah. Pasalnya di rumah tidak ada seragam maupun sepatu korban yang saat itu dipakai pergi ke sekolah.
Seperti diberitakan sebelumnya, sejumlah warga Desa Tanggulangin, Kecamatan Montong, Kabupaten Tuban digegerkan bocah kelas 1 SD yang hilang secara misterius saat di sekolah. Meski telah dilakukan berbagai upaya pencarian, sampai dengan saat ini korban masih belum ditemukan. [beritajatim]
