Insiden Merah Putih Terbalik, Ingat Lagi Warisan Budaya Indonesia yang Pernah Diklaim Malaysia
Berita Islam 24H - INSIDEN bendera merah putih terbalik yang terdapat dalam booklet SEA Games 2017 dari Malaysia membuat publik Tanah Air menjadi geram.
Kejadian yang merupakan keteledoran pihak panitia SEA Games 2017 itu seolah menggores luka lama warga Indonesia bahwa Malaysia memang seolah ingin mencari perkara. Apalagi masih hangat dan tersirat bahwa Malaysia kerap kali mengklaim sejumlah warisan budaya Indonesia menjadi miliknya. Hal tersebut yang tentu saja memancing kemarahan rakyat Indonesia. Lantas, apa saja warisan budaya Indonesia yang pernah diklaim Malaysia? Berikut ulasannya sebagaimana dirangkum Okezone.
Batik
Seni lukis yang tertuang pada kain bergambar serta memiliki pola dan cara pembuatan khusus ini pernah diklaim oleh Negeri Jiran beberapa tahun lalu.
Polemik pun sempat muncul akibat kejadian tersebut. Akhirnya, untuk menghindari polemik berkepanjangan, pemerintah Indonesia pun segera mendaftarkan batik ke UNESCO demi mendapat pengakuan. Meski telah didaftarkan sejak 3 September 2008, UNESCO baru mengakui batik sebagai warisan budaya Indonesia pada 2 OKtober 2009 setelah dilakukan pengujian.
Reog Ponorogo
Dari namanya saja sudah jelas diketahui bahwa Reog berasal dari Ponorogo. Namun, Malaysia sempat mengklaim bahwa Reog merupakan bagian dari budaya mereka. Untuk menutupi masalah tersebut, Duta Besar Malaysia untuk Indonesia sempat membantah bahwa Malaysia pernah mengklaim sebagai warisan budaya mereka.
Wayang kulit
Warisan budaya Indonesia lainnya yang pernah diklaim Malaysia adalah wayang kulit. Ya, beberapa orang Indonesia yang menetap di Malaysia memang kerap mengadakan pertunjukan wayang kulit, inilah yang kemudian membuat mereka mengklaim salah satu kesenian tersebut menjadi budaya mereka. Beruntung, pada 27 November 2003 UNESCO telah mengakui wayang kulit
Lagu Rasa Sayange Salah satu iklan pariwisata Malaysia pernah menampilkan alunan lagu Rasa Sayange. Selanjutnya, muncul pernyataan bahwa lagu tradisional Maluku tersebut merupakan kebudayaan Malaysia. Bahkan, disebut-sebut lagu tersebut kembali berkumandang di pembukaan SEA Games 2017.
Angklung
Alat musik khas Tanah Sunda ini pun juga tak luput diklaim Malaysia sebagai warisan budaya mereka. Polemik ini berakhir setelah angklung terdaftar sebagai Karya Agung Warisan Budaya Lisan dan Nonbendawi Manusia di UNESCO pada November 2010.
Tari Pendet, Tari Piring, Tari Tor Tor
Bukan hanya lagu tradisional Rasa Sayange, masyarakat Indonesia juga pernah dikejutkan dengan penampilan dua tarian khas Tanah Air, yakni Tari Pendet dan Tari Piring di iklan pariwisata Malaysia. Begitu pula Tari Tor Tor dan alat musik Gordang Sambilan. Padahal, sudah jelas bahwa Tari Pendet berasal dari Bali, Tari Piring berasal dari Sumatera Barat, dan Tari Tor Tor dari Sumatera Utara. [beritaislam24h.info / okz]