Umatuna.com, JAKARTA – Selepas Ramadhan, salah satu ibadah yang utama adalah menunaikan ibadah puasa sunnah Syawal. Lamanya enam hari.
Hal itu ditegaskan oleh Rasulullah SAW dalam salah satu haditsnya yang diriwayatkan oleh Imam Muslim, “Barangsiapa yang telah berpuasa Ramadhan dan kemudian dia mengikutkannya dengan puasa enam hari dari bulan Syawal, maka dia seperti orang yang berpuasa selama satu tahun.”
“Ibadah puasa Syawal sangat penting untuk kita lakukan. Setidaknya ada sembilan hikmah puasa Syawal,” kata Pimpinan Majelis Az-Zikra Ustadz Muhammad Arifin Ilham dalam pesan instan yang diterima Republika.co.id, Senin (26/6).
Pertama, Muslim yang menunaikan puasa Syawal, maka ia meraih nilai puasa setahun penuh.
Kedua, ia dicintai Allah dan meraih ampunan dosa. Allah menegaskan, "Katakanlah! Jika memang kalian benar benar mencintai Allah, maka ikutilah aku, niscaya Allah mencintai kalian dan mengampuni dosa-dosa kalian. Dan Allah adalah Maha pengampun lagi Penyayang." (QS Ali Imran: 31).
Ketiga, Muslim yang menegakkan puasa Syawal, maka ia meraih syafaat Rasulullah dan bersama beliau karena menghidupkan sunnah beliau. Sebagaimana dinyatakan oleh Rasulullah SAW, "Siapa yang menghidupkan sunnahku, maka sungguh ia mencintaiku dan siapa yang mencintaiku bersamaku di surga."
Keempat, orang yang melaksanakan puasa Syawal tanda iman dan takwanya meningkat. “Karena itulah disebut "Syawal" yang artinya bulan peningkatan,” ujar Arifin.
Kelima, puasa Syawal menutupi kekurangan selama shaum Ramadhan.
Keenam, di antara tanda ikhlas, gemar dengan amal sunnah, kalau wajib ya kewajiban tetapi kalau sunnah adalah kerelaan seorang hamba mengabdi kepada Allah. “Termasuk di antaranya adalah puasa Syawal,” kata Arifin.
Ketujuh, puasa Syawal adalah cara terbaik memupuk keimanan kepada Allah dan kecintaan kepada Nabi-Nya.
Kedelapan, hamba Allah yang beriman cerdas adalah semua sunnah dihidupkan sebagai bekal di akhirat kelak. “Kesembilan, Muslim yang melaksanakan puasa Syawal insya Allah meraih surga-Nya. Hal itu karena ia termasuk sabar dalam melaksanakan ketaatan kepada Allah. “Orang yang puasa Syawal melewati pintu Surga Ar-Rayan, yang disediakan spesial hanya untuk hamba-Nya yg berpuasa,” papar Arifin.
Bagaimana cara melaksanakan puasa Syawal? Apakah harus enam hari berturut-turut? Menurut Arifin, puasanya dengan dua cara. Langsung berturut-turut enam hari setelah Idul Fitri atau boleh puasa enam hari selama di bulan Syawal. “Bagi muslimat yang berutang lebih utama bayar puasa dulu,” tutur Ustaz Muhammad Arifin Ilham. (republika)
Hal itu ditegaskan oleh Rasulullah SAW dalam salah satu haditsnya yang diriwayatkan oleh Imam Muslim, “Barangsiapa yang telah berpuasa Ramadhan dan kemudian dia mengikutkannya dengan puasa enam hari dari bulan Syawal, maka dia seperti orang yang berpuasa selama satu tahun.”
“Ibadah puasa Syawal sangat penting untuk kita lakukan. Setidaknya ada sembilan hikmah puasa Syawal,” kata Pimpinan Majelis Az-Zikra Ustadz Muhammad Arifin Ilham dalam pesan instan yang diterima Republika.co.id, Senin (26/6).
Pertama, Muslim yang menunaikan puasa Syawal, maka ia meraih nilai puasa setahun penuh.
Kedua, ia dicintai Allah dan meraih ampunan dosa. Allah menegaskan, "Katakanlah! Jika memang kalian benar benar mencintai Allah, maka ikutilah aku, niscaya Allah mencintai kalian dan mengampuni dosa-dosa kalian. Dan Allah adalah Maha pengampun lagi Penyayang." (QS Ali Imran: 31).
Ketiga, Muslim yang menegakkan puasa Syawal, maka ia meraih syafaat Rasulullah dan bersama beliau karena menghidupkan sunnah beliau. Sebagaimana dinyatakan oleh Rasulullah SAW, "Siapa yang menghidupkan sunnahku, maka sungguh ia mencintaiku dan siapa yang mencintaiku bersamaku di surga."
Keempat, orang yang melaksanakan puasa Syawal tanda iman dan takwanya meningkat. “Karena itulah disebut "Syawal" yang artinya bulan peningkatan,” ujar Arifin.
Kelima, puasa Syawal menutupi kekurangan selama shaum Ramadhan.
Keenam, di antara tanda ikhlas, gemar dengan amal sunnah, kalau wajib ya kewajiban tetapi kalau sunnah adalah kerelaan seorang hamba mengabdi kepada Allah. “Termasuk di antaranya adalah puasa Syawal,” kata Arifin.
Ketujuh, puasa Syawal adalah cara terbaik memupuk keimanan kepada Allah dan kecintaan kepada Nabi-Nya.
Kedelapan, hamba Allah yang beriman cerdas adalah semua sunnah dihidupkan sebagai bekal di akhirat kelak. “Kesembilan, Muslim yang melaksanakan puasa Syawal insya Allah meraih surga-Nya. Hal itu karena ia termasuk sabar dalam melaksanakan ketaatan kepada Allah. “Orang yang puasa Syawal melewati pintu Surga Ar-Rayan, yang disediakan spesial hanya untuk hamba-Nya yg berpuasa,” papar Arifin.
Bagaimana cara melaksanakan puasa Syawal? Apakah harus enam hari berturut-turut? Menurut Arifin, puasanya dengan dua cara. Langsung berturut-turut enam hari setelah Idul Fitri atau boleh puasa enam hari selama di bulan Syawal. “Bagi muslimat yang berutang lebih utama bayar puasa dulu,” tutur Ustaz Muhammad Arifin Ilham. (republika)