Ini Penjelasan Ustadz Abdul Somad tentang Kelompok yang Tidak Suka Ikhwanul Muslimin
Opini Bangsa - Banyak umat Islam di puluhan negara serta para ulama yang menyukai Ikhwanul Muslimin. Bagaimana tidak, pergerakan Islam ini lantang membela Islam hingga berani berperang melawan Israel pada tahun 1948. Ikhwanul Muslimin juga berjasa dalam kebangkitan umat dan mendukung kemerdekaan negeri-negeri muslim termasuk Indonesia.
Namun, ada dua kelompok yang tidak menyukai Ikhwanul Muslimin. Ustadz Abdul Somad, Lc, MA memaparkan penjelasan mengapa dua kelompok ini tidak menyukai Ikhwanul Muslimin.
Pertama, orang-orang liberal.
“Orang liberal sangat tidak suka. Mengapa? Karena Ikhwan membawa istilahnya Islam politik. Mereka (liberal) maunya Islam ibadah. Orang liberal kalau ada orang puasa sunnah, mereka nggak ngurus. Silakan. Orang liberal kalau ada orang shalat sunnah, dhuha, tahajud, silakan. Tapi kalau ada orang sudah bicara politik Islam, kalau orang sudah bicara ekonomi Islam, itu yang dikatakan Muhammad Natsir rahimahullah: Islam politik habisi, Islam ekonomi awasi, Islam ibadah biarkan. Karena Islam politik itu mengancam kekuasaan mereka,” terang Ustadz Abdul Somad.
Adapun kelompok Islam yang membenci Ikhwanul Muslimin, menurut Ustadz Abdul Somad, kronologinya panjang.
“Dulu ulama-ulama Ikhwanul Muslimin itu dilindungi oleh Saudi Arabia. Ketika Sayyid Quthb digantung, adiknya yang bernama Muhammad Quthb itu ke mana? Ke Saudi Arabia. Dilindungi di sana. Maka pertemuan Ikhwanul Muslimin dengan penguasa Saudi Arabia sangat dekat. Namun ketika Amerika membuka pangkalannya di Riyadh, Ikhwanul Muslimin tidak setuju. Maka bagaimana menghabisi Ikhwanul Muslimin? Ditumbuhkanlah kelompok yang membenci Ikhwanul Muslimin. Lalu difitnahlah bahwa Sayyid Quthb itu takfiri, Hasan Al Banna itu sufi,” lanjut Ustadz
alumni Mesir dan Maroko ini.
[opinibangsa.id / tby]