Terkait anggapan itu, Bachtiar Nasir membantahnya. Dia mengkalim tujuan kelompoknya untuk melawan ketidakadilan di masyarakat yang selama ini terjadi.Umatuna.com - Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF MUI) menjadi fenomena tersendiri di kalangan masyarakat.
Bagaimana tidak, kelompok Islam pimpinan KH Bachtiar Nasir itu sukses menggelar berbagai aksi unjuk rasa seperti 411 dan 212, yang menuntut agar Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) segera dipenjara dalam kasus penistaan agama.
Kini, kelompok Islam yang sukses "mengantarkan" Ahok ke penjara itu dianggap intoleran.
Terkait anggapan itu, Bachtiar Nasir membantahnya. Dia mengkalim tujuan kelompoknya untuk melawan ketidakadilan di masyarakat yang selama ini terjadi.
"Tujuan kita untuk mengembalikan NKRI dalam pangkuan bangsa Indonesia. Jangan sampai dimiliki oleh orang yang bukan bangsa Indonesia," kata Bachtiar saat wawancara dengan TV Muhammadiyah, Selasa (27/6).
Menurutnya, GNPF MUI adalah gerakan intelektual yang dilakukan dengan penuh kesadaran, dan jauh dari kata anarkis.
"Kalaupun ada yang terganggu ya maaf. Ini Indonesia yang ingin kami bangun," kata dia.
Meski demikian, dia mengaku harus memahami bila kelompoknya dianggap intoleran. Hal itu pun tak masalah baginya. Dirinya mengibaratkannya seperti para pahlawan yang juga sempat dilebeli pecundang saat berjuang demi Indonesia.
"Kami juga harus rela dituding intoleran oleh mereka yang sudah terganggu haknya. Pahlawan juga dituduh begitu kan, Imam Bonjol, Diponegoro, mungkin Ahmad Dahlan juga pada masanya dituding sebagai kelompok intoleran," katanya. Sumber: Rmoljakarta