POLISI Bangladesh meningkatkan keamanan untuk hampir tiga lusin penulis, blogger dan intelektual sekuler di tengah kekhawatiran meningkatnya serangan militan terhadap mereka.
Muntashirul Islam, juru bicara polisi metropolitan di ibukota Bangladesh, Dhaka, mengatakan pada hari Rabu (11/11/2015) bahwa tindakan itu diambil setelah seorang profesor universitas terkemuka memperingatkan lembaga penegak hukum bahwa dirinya menerima ancaman kematian melalui pesan sms anonim.
“Kami telah menyediakan keamanan bagi mereka yang memberitahu ke kami bahwa mereka menghadapi risiko keamanan,” ujar Islam seperti dikutip media, lapor AFP.
Perkembangan ini datang setelah kelompok Al-Qaidah di India Sub-Continent (AQIS), diduga menerbitkan daftar 34 penulis, blogger, aktor, aktivis dan intelektual sekuler Bangladesh di media online selama akhir pekan.
“Mereka harus mati. Kami semua Mujahidin, ini adalah tugas kami untuk memangkas kepala mereka,” kata kelompok itudalam sebuah pernyataan.
Bereaksi terhadap pernyataan, Islam mengatakan bahwa polisi sedang menyelidiki ancaman yang diposting oleh para militan. “Kami sedang berusaha untuk mencari tahu siapa yang memposting dan dari mana.”[fq/islampos/DakwahMedia)